Harian Sederhana, Depok – Suasana politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok 2020 tampaknya semakin hangat. Pasalnya, belum lama ini DPC Gerindra Kota Depok mengaku akan ‘cerai’ dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam kontestasi tersebut.
Namun, tampaknya hubungan baik antara kedua partai ini masih terjalin hangat. Kemesraan dan kehangatan itu tergambar saat Ketua DPC Gerindra sekaligus Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna bertemu dengan Imam Budi Hartono yang merupakan bakal calon wali kota sekaligus anggota DPRD Jawa Barat dari PKS.
Pertemuan tersebut berlangsung selepas Pradi Supriatna menghadiri rapat Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada Selasa (10/09) malam. Setelah itu, Pradi menyempatkan diri menyambangi Fraksi PKS DPRD Jawa Barat.
Dari informasi yang dihimpun, keakraban serta keharmonisan terlihat saat Pradi berkunjung ke Fraksi PKS DPRD Jawa Barat. Pada pertemuan itu banyak hal yang dibahas terutama seputar perkembangan di Kota Depok.
Imam Budi Hartono selaku anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKS pun membenarkan adanya pertemuan tersebut. Pria yang akrab disapa IBH ini mengaku kalau dirinya dan Pradi memang sudah ingin bertemu sejak lama, tapi karena kesibukkan masing-masing pertemuan ini pun baru terealisasi.
“Sudah sejak lama saya dan Bang Pradi ingin berjumpa, tapi karena pekerjaan belum sempat. Kebetulan beliau (Pradi-red) ada acara di Gedung Sate dan ia pulangnya menyempatkan diri mampir ke Fraksi PKS Jabar,” tuturnya ketika dikonfirmasi Harian Sederhana, Rabu (11/09).
Pada kesempatan tersebut, IBH mengaku ada beberapa bahasan yang dibahas dan salah satunya adalah terkait Pilkada Depok 2020. Terungkap juga dari survei yang dilakukan oleh internal Pradi Supriatna, ada tiga nama yang bagus bila maju di Pilkada Depok 2020.
“Tiga nama itu ada saya sendiri (IBH-red), ada juga beliau (Pradi Supriatna-red), dan Pak Mohammad Idris,” bebernya.
Bahkan, lanjut IBH, diskusi antara dirinya bersama Pradi pun sampai membahas wacana membangun koalisi antara PKS-Gerindra. Ketika disinggung soal riak perpecahan kedua partai ini di Depok, dirinya menyebut hal itu bisa terjadi tapi di pusat belum tentu.
“Di Depok (perpecahan) bisa saja terjadi, tapi kan di DPP belum tentu. Politik kan wacana, sementara realita bisa saja berbeda. Apalagi bicara hubungan kedekatan saya dengan Bang Pradi memang sudah lama terjalin,” imbuhnya.
Diskusi antara keduanya pun berlangsung seru dan keakraban IBH dan Pradi tampak terasa saat keduanya berkeliling meninjau ruang-ruang yang ada di DPRD Jawa Barat. Bahkan, IBH sendiri diajak Pradi untuk menyambangi Fraksi Gerindra Jabar.
Dia pun menyebut kalau di Pilkada Depok 2020 sendiri kemungkinan akan mengerucut pasangan Idris-Pradi, Pradi-IBH, Idris-IBH atau bahkan IBH-Pradi. Kemungkinan itu bisa saja terjadi kecuali ada calon yang akan ditempatkan oleh DPP masing-masing partai.
Ketika disinggung soal apakah ada kejutan dari PKS di Pilkada Depok 2020, IBH pun menyebut semua kemungkinan bisa saja terjadi. Namun kalau dari hasil survei paling baguslah yang akan diberikan tiket oleh DPP.
“Kalau dipilih oleh DPP PKS maka saya siap maju dan meletakkan jabatan sebagai anggota DPRD Jawa Barat serta siap bertarung di Pilkada Depok 2020. Sekalipun saya harus melawan petahana, jika DPP meminta, Insha Allah siap,” tutup IBH.
Tidak Sengaja Namun Berkah
Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna membenarkan bila dirinya bertemu dengan IBH selepas Rapat LPPD bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Pradi pun mengaku kalau awalnya ia ingin bertemu Ketua dan Sekretaris DPD Partai Gerindra Jawa Barat, namun urung dilakukan lantaran keduanya sedang kunjungan ke luar daerah.
“Akhirnya tidak sengaja bertemua dengan anggota Fraksi PKS DPRD Provinsi Jawa Barat, Imam Budi Hartono. Kemudian ngobrol banyak hal dan diajak ke ruangan Fraksi PKS Jawa Barat. Ternyata lengkap karena sedang ada rapat,” ungkap Pradi.
Salah satu poin utama yang disampaikan Wali Wali Kota Depok dalam pertemuan tersebut adalah bagaimana mendorong pembangunan Kota Depok melalui anggaran yang ada di Jawa Barat. Upaya komunikasi untuk membangun Kota Depok, katanya lagi, tentunya tidak lepas dengan Provinsi Jawa Barat.
“Depok kan bagian dari Jawa Barat, sehingga diperlukan komunikasi dengan DPRD Provinsi Jawa Barat. Apa saja bantuan yang bisa didorong dan dibawa untuk masyarakat Kota Depok,” katanya.
Lebih lanjut diutarakannya, usulan yang disampaikan adalah pembangunan terkait infrastruktur, transportasi, dan penambahan prasarana pendidikan seperti gedung SMA di Kota Depok yang belum merata.
“Pada intinya, saya berupaya ekstra mendorong pembangunan Kota Depok. Tidak hanya dengan Jawa Barat, tapi juga DKI Jakarta. Saya juga akan segera melanjukan komunikasi dengan Pemerintah DKI Jakarta,” tuturnya.
Ditanyai perihal adanya komunikasi politik jelang pelaksanaan Pilkada 2020 dalam pertemuan tersebut, mengingat IBH disebut-sebut sebagai salah satu kandidat dari internal PKS Kota Depok yang didorong sebagai bakal calon wali kota Depok, Pradi tidak menampik.
Baginya, komunikasi politik dengan berbagai kalangan, seperti lintas partai memang diperlukan guna mewujudkan Kota Depok yang lebih baik.
“Abi (panggilan Pradi kepada IBH-red) mengharapkan koalisi yang sudah terbangun bisa dilanjutkan di periode mendatang dan dinilai sudah cukup baik. Nah, saya tanya kalau (berpasangan) dengan Abi (IBH) bagaimana?. Dijawab bukan tidak mungkin. Memang kita gak tahu seperti apa kedepannya karena politik itu bersifat dinamis,” ujar Pradi.
Pradi menilai IBH sebagai sosok yang berpengalaman di legislatif, baik DPRD Kota Depok maupun Jawa Barat. Sehingga IBH memiliki peluang untuk didorong sebagai bakal calon Wali Kota Depok di pilkada mendatang.
“Kalau untuk saya, saya kan sudah ada ketua tim pemenangan yakni Bang Nuroji, beliau yang akan merumuskan,” pungkasnya. (*)
