Harian Sederhana, Hambalang – Wisma Atlet Hambalang yang mangkrak akibat ambrol pembangunannya sejak tahun 2012 silam sampai saat ini mega proyek yang memakan triliunan uang negara yang mangkrak tersebut masih di huni oleh hantu.
Salah satu hantu yang menghuni diperbukitan yang diperuntukan guna Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional itu adalah hantu bertopi.
Wahyu, salah seorang warga setempat mengatakan, hantu bertopi adalah sebutan warga masyarakat hambalang bagi para penjaga keamanan disana dan para peternak yang sedang mencari rumput untuk makanan ternaknya.
“Ya proyek ini kan orang bilang angker dan berhantu. Nah hantunya itu kami sebut hantu bertopi karena yang kami lihat hanya penjaga atau para peternak yang memakai topi. Namun saya belum pernah tuh mendengar apalagi melihat adanya hantu beneran, seperti kuntilanak, gunderuwo atau lain sebagainya,” ucap Wahyu berseloroh, saat dijumpai tidak jauh dari lokasi proyek mangkrak Wisma Atlet Hambalang, Ahad (29/09).
Salah seorang penjaga keamanan Wisma Atlet Hambalang, Rahman mengatakan sejak ambrol dan mangkraknya proyek pusat pendidikan, pelatihan dan sekolah olahraga nasional tersebut beberapa tahun lalu, memang tidak pernah lagi kegiatan apapun.
Bahkan Rahman menyebut, tempat itu terlarang bagi siapapun termasuk media jika tidak memiliki izin dari Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) untuk masuk. “Maaf kalau tidak ada izin dari Kemenpora, saya tidak mengizinkan untuk dan disini hanya ada penjaga aja, baik disini ataupun beberapa titik pos di bawah,” papar Rahman.
Rahman mengatakan meski tidak ada kegiatan atau pengerjaan apapun di Wisma Atlet, namun pernah ada beberapa orang dari kalangan pejabat pemerintah dan yang terakhir datang ketempat itu adalah Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dan Wakilnya Jusuf Kalla.
“Terakhir kesini Pak Presiden dan Wakilnya. Tapi mereka tidak menyebutkan apa-apa, hanya melihat-lihat saja,” ucap Rahman.
Pantauan di lokasi Wisma Atlet Hambalang yang dianggarkan triliunan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN dan mangkrak setelah di korupsi yang merugikan negara hampir sebesar Rp 753 Miliar itu memang hening tidak ada kegiatan apapun.
Bangunan yang mangkrak pun terlihat kumuh tidak terurus, rumput liar dan ilalang pun nampak sumbur tumbuh. Bahkan papan nama mega proyek tersebut sudah mulai mengelupas dan tidak jelas terlihat rencana kerja ataupun nama perusahaan yang mengerjakannya. (*)