Harian Sederhana, Depok – Ratusan siswa SDIT At-Taufiq mengikuti pelaksanaan salat istisqo (meminta hujan) di halaman sekolah yang berlokasi di Jalan Putri Tunggal, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Kamis (3/10/2019).
Kepala SDIT At-Taufiq, Mahmudin mengutarakan salat istisqo dilaksanakan menyikapi musim kemarau yang saat ini tengah terjadi, dengan harapan Allah SWT akan menurunkan rahmatnya melalui perantara hujan.
“Saat ini kan musim kemarau cukup berkepanjangan. Sudah banyak sumur warga yang mengalami kekeringan, sehingga kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari. Mudah-mudahan melalui salat ini Allah SWt akan segera menurunkan hujan agar tidak ada lagi kekeringan. Alam, tanah, tumbuhan bisa segar kembali,” ungkapnya.
Pelaksanaan salat istisqa, lanjutnya, juga menjadi media refleksi bagi masyarakat untuk mengkoreksi diri agar menjadi umat yang lebih baik lagi. Sebagai umat Islam diharapkan sadar barangkali telah banyak berbuat dosa, sehingga Allah SWT memberikan ujian melalui musim kemarau.
“Umat Islam harus menyadari ikut andil dengan adanya ujian ini karena banyak berbuat dosa. Kita mesti banyak beristighfar dan meminta ampunan kepada Allah SWT,” katanya.
Di SDIT At-Taufiq, salat istisqo telah dua kali dilaksanakan. Sebelumnya, sekitar lima tahun silam menyikapi terjadinya kemarau yang juga berkepanjangan.
“Ini juga menjadi sarana aplikasi bagi para siswa dari apa yang sudah dipelajari di sekolah. Mereka sudah belajar mengenai salat istisqo, sekarang lah praktiknya,” pungkasnya.
Dalam pelaksanaan salat istisqo saat ini, lanjutnya, tidak hanya diikuti oleh sekitar 461 siswa kelas 1-6 SDIT At-Taufiq, namun juga dari para guru, yayasan, karyawan sekokah, komite, korlas, orang tua, guru TK dan TPA, serta masyarakat sekitar.
“Semua antusias mengikuti kegiatan ini. Melalui pelaksanaan salat istisqo, kami juga berharap akan semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT,” harapnya.
Dalam kegiatan ini, pihak sekolah juga melakukan penggalangan dana untuk membantu para korban kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan, serta kerusuhan di Wamena.
“Dari penggalangan dana yang dilakukan, alhamdulillah terkumpul dana sekitar Rp7.533.500. Mudah-mudahan dana ini dapat membantu para korban terdampak bencana. Penggalangan dana ini dimaksudkan untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap saudara dan sesama yang sedang menghadapi bencana di berbagai daerah,” tuturnya. (*)