Harian Sederhana, Depok – Antusias masyarakat cukup tinggi dalam mengikuti ajang Depok Innovation Week 2019 terutama dari kategori pelajar dan umum. Hasil dari ajang tersebut memiliki dampak yang signifikan bagi satu instusi.
Hal itu dibenarkan oleh Wali Kota Depok Mohammad Idris saat meninjau hasil karya para peserta lomba Depok Innovation Week 2019 di Balai Sidang Universitas Indonesia, Selasa (08/10).
“Tentunya dengan acara ini ada dampaknya karena kesuksesan satu individu dalam suatu institusi merupakan kesuksesan institusi. Tinggal bagaimana menggunakan agar bisa
berdampak pada yang lain. Tentunya, dengan menjunjung tinggi nilai transparansi dan fleksibilitas,” ujarnya.
Idris menambahkan, dengan adanya kegiatan tersebut juga diharapkan adanya kesesuaian program unggulan Kota Depok. Ia mengatakan beberapa inovasi sesuai Kota Depok seperti sampah, kesehatan, home care dan lainnya.
“Dengan munculnya inovasi hari ini diharapkan memunculkan pemimpin besar di kemudian hari. Dengan mencari inovasi berbasis kearifan lokal warga masyarakat Depok akan memberikan solusi dalam pembangunan. Secara langsung dapat dimanfaatkan aplikasinya,” paparnya.
Sementara itu Kepala Bappeda Kota Depok Widyati Riyandani mengungkapkan ajang kegiatan tersebut bekerjasama dengan Universitas Indonesia. Sasaran dari kegiatan tersebut adalah UMKM, dosen, peneliti, mahasiswa, karyawan dan pelajar.
Ia menambahkan, peserta lomba inovasi ini sebanyak 289 peserta dengan pra proposal 93 kelompok yang direview menjadi 79 kelompok. Sedangkan, melalui proposal sebanyak 69 kelompok dan dari semua kategori oleh juri dipilih 10 besar guna penentuan juara 1-3 serta favorit.
“Konteks awal dalam lomba ini juga bagian dari membangun Depok unggul, nyaman dan religius. Memacu dan mewadahi tumbuh kembangnya inovator dalam upaya pelayanan dan pemberdayaan pada masyarakat,” kata Widyati.
Widya menjelaskan, ajang kegiatan ini untuk memotivasi dalam menciptakan inovasi. Selain itu, lanjutnya, untuk mengenalkan inovasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Lebih penting lagi adalah mencari inovasi berbasis lokal. Diharapkan, ajang kegiatan dari Juli sampai Oktober ini bisa diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari,” katanya.
Dalam kegiatan tersebut juga diadakan pembagian juara lomba, pameran dan talk show. Nampak hadir perwakilan dari Kemenristek Dikti, Asisten, Staf Ahli, Kepala Dinas, Camat, dewan juri inovasi, dan peserta lomba. (*)