Harian Sederhana, Bekasi – Perjuangan melelahkan pihak Sekolah Luar Biasa (SLB) C Pariwisata Bundaku Taman Wisma Asri, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi pasca ambruknya atap bangunan sekolah, akhirnya berbuah manis.
Itu setelah, Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus Dr Sanusi mendatangi lokasi baru yang akan digunakan sebagai tempat sementara SLB dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di kantor Sekretariat RW 11, Teluk Pucung.
Baca juga: (NASIB SLB BUNDAKU TRAGIS, Atap Ambrol, Sekat Dibongkar)
Selain Direktur, hadir juga meninjau lokasi Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah. Sanusi kepada pihak sekolah mengaku, akan segera memberi bantuan berupa dua buah tenda berbentuk ruang kelas sebanyak 2 buah.
Tidak itu saja, pihak Direktorat juga akan memberikan bantuan keramik untuk lantai salah satu ruang pada kantor Sekretariat RW yang akan digunakan sebagai tempat KBM sementara, serta seragam sekolah bagi para siswa SLB.
Baca juga: (Soal Sekat SLB Dibongkar Paksa, Lurah Teluk Pucung ‘Pasang Badan’)
Kepada Harian Sederhana, Dr Sanusi mengaku, bantuan yang akan diberikan pihaknya merupakan kepedulian pemerintah dalam dunia pendidikan. Ia mengatakan dalam pendidikan tidak ada diskriminasi karena pendidikan merupakan hak seluruh warga negara Indonesia.
Selanjutnya, sambung dia, pihak Direktorat juga akan terus memberi bantuan kebutuhan sekolah SKB ini. Namun bantuan yang tentunya bersifat keuangan dan lainnya, akan dapat dilakukan setelah adanya izin operasional sekolah itu sendiri.
“Kepala sekolah harus bisa mengakses operasional sekolah ke data pokok pendidikan (Dapodik),” imbuhnya, Rabu (16/10).
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Inayatullah mengaku, kehadirannya ditempat ini hanya memfasilitasi agar adanya bantuan dari pemerintah kepada pihak sekolah.
Sementara terkait ini operasional yang belum dimiliki pihak sekolah, kata Inayatulah, pihaknya akan mengawal hingga tuntas peroses perijinan tersebut ke Dinas Pendidikan Jawa Barat.
“Izin SLB merupakan kewenangan dari Jawa Barat. Namun begitu Disdik Kota Bekasi akan mengawal proses itu hingga selesai,” tutur Inayatullah.
Anggraeni selaku Kepala Sekolah SLB C Pariwisata Bundaku ditempat sama mengakui, akan izin operasionalnya belum ada.
Wanita berjilbab yang tinggal di Tambun, Kabupaten Bekasi itu mengaku selain karena biaya yang lumayan besar, persyaratan akan dapat dikeluarkannya izin sangat berat.
“Itu hambatan yang kita alami jika hendak menguruskan izin. Dimana diantaranya yakni soal kepemilikan tanah seluas 1000 meter,” imbuhnya.
Adapun ruang sementara dalam pelaksanaan KBM nanti, pasca atap gedung SLB ambrol menurut Anggraeni, akan dapat digunakan Senin pekan depan.
Saat ini tambah dia, ruang bangunan fasilitas RW itu sedang dilakukan penyekatan kembali.
Sementara untuk tenda yang akan dikirimkan pihak Direktorat Kementerian pendidikan, lanjutnya, akan dipergunakan sebagai tempat para wali murid menunggu anaknya.
“Saat ini, SLB sudah 7 angkatan. Itu dimulai dari tahun 2012 lalu, dimana sebelumnya yayasan pendidikan ini membuka sekolah TK selama 3 tahun sebelumnya. Berganti karena siswanya tidak ada lagi,” ungkapnya. (*)