Harian Sederhana, Depok – Meskipun ada dua warga Depok yang ditetapkan terinfeksi corona, Dinas Pendidikan (Disdik) tidak akan meliburkan atau menonaktifkan peliburan siswa bagi sekolah di Kota Depok. Hal tersebut diungkapkan Kepala Disdik Kota Depok, Muhammad Thamrin pada Selasa (03/03).
“Dari Pak Wali sendiri sudah menegaskan siswa tidak libur sekolah. Pak Wali juga tidak pernah mengeluarkan statement sekolah di Depok libur,” tutur Thamrin.
Mengenai pemakaian masker, Thamrin menuturkan itu hanya digunakan untuk siswa yang sakit. Sedangkan yang sehat tidak perlu memakai masker. Kalaupun dari pihak sekolah menganjurkan untuk semua siswa memakai masker, itu hanya anjuran pihak sekolah bukan juga dari Disdik.
“Anjuran dari Dinkes (Dinas Kesehatan), yang pakai yang sakit saja. Seperti batuk, flu, hal itu agar siswa lain tidak tertular,” tegasnya.
Thamrin pun mengimbau agar orangtua, dan pihak sekolah tidak panik. Cukup berperilaku hidup sehat, dan terapkan itu ke siswa.
“Yang kena kan orang dewasa, usia 31 tahun, bukan anak-anak. Sekolah gak usah panik, PHBS terus diterapkan disituasi apapun, untuk mencegah semua penyakit bukan corona saja,” tutup Thamrin.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Hardiono mengingatkan seluruh kepala sekolah agar meningkatkan koordinasi dengan Disdik sehingga tidak ada siswa yang diliburkan karena adanya isu virus corona di kotanya.
“Saya minta kepala sekolah tingkatkan koordinasi jangan sampai asal meliburkan sekolah,” kata Hardiono, Selasa (03/03).
Pernyataan itu berangkat dari Informasi yang dia terima bahwa ada salah satu kepala sekolah di sekolah negeri di Kota Depok yang mau meliburkan sekolahnya. Belum lagi kepala sekolah tersebut meminta agar siswanya menggunakan masker.
Padahal, kata Hardiono, pernyataan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sudah jelas bahwa bagi mereka yang tidak sakit tidak perlu menggunakan masker.
Lebih lanjut, Hardiono menyatakan pihak sekolah juga tidak perlu melakukan penyemprotan cairan desinfektan kepada siswa.
“Tidak perlu lah melakukan penyemprotan desinfektan. Itu berlebihan,” katanya.
Hardiono menjelaskan bahwa mengutip dari pernyataan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto virus corona tidak lebih berbahaya dari difteri, penyakit yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium diphteriae yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan.
Dirinya juga mengimbau dan terus mengingatkan bahwa virus corona dapat dicegah dengan meningkatkan daya imun, menerapkan hidup bersih atau PHBS.
“Yang terpenting bahwa imunitas harus dijaga serta menerapkan hidup sehat,” tandas Hardiono. (*)