Harian Sederhana, Depok – Selama masa pandemi Covid 19 jumlah angka kecelakaan lalu lintas di Kota Depok menurun.
Kasat Lantas Polrestro Depok Kompol Sutomo, mengatakan, selama penyebaran virus Covid-19 angka kecelakaan lalu lintas menurun di Kota Depok.
Dari data perbandingan bulan Februari ke Maret di mana mulai tersebar virus corona terjadi penurunan untuk data kecelakaan lalu lintas sekitar tujuh persen dari bulan Februari ada 63 laporan sedang di Maret menjadi 59.
Sementara itu untuk data di April bertepatan mulai pelaksanaan Operasi Keselamatan Jaya 2020, Kompol Sutomo menyebutkan tidak ada laporan kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah Depok.
Selama pelaksanaan Operasi Keselamatan Jaya 2020 dari anggota Unit Laka belum ada kejadian kecelakaan.
Dikarenakan berdampak pandemi virus Covid 19 ini warga lebih baik berdiam diri di rumah dari pada keluar sehingga jumlah kendaraan sepi berpengaruh terhadap mengurangi kecelakaan.
Terpisah Kanit Laka Lantas Polrestro Depok AKP Rasman, menambahkan rata-rata kejadian Laka di bulan dapat menurun angka kecelakaan di bulan Maret karena penyebab faktor Out& Off Control (OOC)
Masih didominasi kejadian Laka oleh motor. Dengan titik rawan kecelakaan Jalan Raya Bogor, Jalan Margonda, dan Jalan Raya Parung – Ciputat (Bojongsari)
“Kami menghimbau kepada masyarakat khususnya pengendara umum agar tetap menjaga keselamatan berlalulintas dan tetap menggunakan kelengkapan berkendara di jalan,”katanya.
Selain itu marak virus Corona diminta kepada masyarakat untuk tetap dirumah, menggunakan masker, jaga kebersihan dan Psychcal Distancing jaga jarak aman 1 hingga 2 Meter di tempat hukum serta hindari kerumunan massa.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan corona covid-19Kota Depok, Dadang Wihana, menyebut, telah terjadi lonjakan volume kendaraan pada awal pekan kedua, diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Dadang menjelaskan, berdasarkan hasil pemantauan lalu lintas dari pekan pertama diberlakukannya PSBB, tanggal 15 April sampai dengan 19 April 2020, sempat terjadi penurunan volume kendaraan sebesar 11,43 persen.
Pihaknya mensinyalir, kondisi itu terjadi akibat adanya perpindahan pengguna moda transportasi kereta, ke moda transportasi mobil dan motor.
“Di samping itu masih banyaknya kantor dan perusahaan di Jakarta masih beraktivitas,” ujarnya
Selanjutnya pada masa PSBB ini, rata-rata pelanggaran pengguna jalan yang ditemukan yakni tidak menggunakan masker dan sarung tangan. (*)