Harian Sederhana, Depok – Selama masa pandemi virus corona ( Covid-19) Sumur Tujuh Mbah Raden Wujud yang berlokasi di Jalan Komodo RW 12 Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, Kota Depok untuk sementara tidak menerima kunjungan peziarah.
Pengurus Sumur Tujuh, M Satiri kepada wartawan, mengatakan untuk sementara waktu tidak menerima kunjungan peziarah, karena keberadan sumur tujuh ditutup sementara waktu.
“Adanya pandemi Covid-19 ini, kamipun mematuhi instruksi dari Wali Kota Depok, untuk sementara waktu tidak menerima kunjungan dalam arti situs cagar budaya ini ditutup untuk sementara waktu,” katanya, kemarin.
Pihaknya juga menerapkan pola protokol kesehatan seperti menyiapkan tempat cuci tangan dan menyediakan sabun bagi warga.
“Phisical distancing itu kami lakukan, sebelum adanya Covid-19, sumur tunggal ini ramai dikunjungi oleh para peziarah yang mempunyai ikatan emosional dengan Mbah Raden Wujud Beji,”katanya.
Biasanya selama bulan Ramadan kunjungan peziarah bisa dikatakan ramai namun karena adanya pandemi Covid-19 sementara ditutup.
Biaanya para peziarah datang berbagai daerah, seperti Ponorogo, Lampung, Kudus, Cirebon, NTB , Aceh dan Kota besar di Indonesia lainnya.
Biasanya peziarah datang ke Sumur 7 ini untuk bersilaturahmi, kemudian mandi menikmati jernihnya air sumur tunggal, lalu sholat dan zikir di mushola.
Pembangunan di situs sumur tunggal adalah swadaya dari para peziarah dan belum dilirik, apalagi disentuh oleh Pemkot Depok.
“Situs sumur tunggal ini apabila tidak dijaga, dirawat niscaya akan tergerus oleh kemajuan zaman, mungkin lokasi ini sudah jadi kontrakan, hilang nilai sejarah , dan kedepannya akan menjadi cerita anak cucu kita, bahwa situs budaya sumur tunggal dikenal masyarakat,”katanya.
Untuk itu, ditambahkan Satiri, dengan dana swadaya dari warga dan peziarah kondisi sumur tujuh kedepannya akan menjadi lebih baik dan bisa dijadikan destinasi wisata religi di Kota Depok. (*)