Harian Sederhana, Pontir – Puluhan anak-anak yatim di SDN Pondok Petir 01, Kelurahan Pondok Petir (Pontir), Kecamatan Bojongsari, Kota Depok mendapat santunan dari rekan siswa, guru dan komite di sekolah setempat pada Kamis (14/5).
Santunan diberikan secara rutin di bulan Ramadan dengan tujuan membahagian hati para yatim, sehingga menjelang lebaran bisa membeli barang yang dibutuhkan.
Euis Nurhayati selaku Kepala SDN Pontir 01, pemberian santunan untuk membahagiakan anak anak yatim, karena sebentar lagi merupakan Idul Fitri 1441 Hijriah, sehingga mereka patut diperhatikan, sehingga mereka tidak merasa sendiri karena dari kawan-kawan sekolah, para guru, termasuk komite ikut peduli memperhatikan mereka dengan memberikan santunan berupa sembako, susu, uang dan juga masker.
Dari santunan yang diberikan, lanjut dia, dikumpulkan dari rekan siswa, para guru termasuk wali murid dan komite, sehingga bisa menyelenggarakan aksi sosial kepada anak-anak yatim dan piatu di lingkungan sekolah.
“Ini bagian pembelajaran karakter kepada siswa, sehingga mereka memiliki rasa empati terhadap sesama, juga membangun solidaritas antar sesama” ujar Euis yang juga Ketua Kwaran Pramuka Bojongsari didampingi Agus Gunawan, guru setempat usai menyerahkan santunan.
Anak-anak yatim yang ada di SDN Pondok Petir 01, dijelaskannya, jumlahnya 36 siswa, mereka mendapat santunan pada awal tahun baru di bulan Muharram, termasuk Ramadan menjelang Idul Fitri. Perlu juga diketahui bahwa program santunan yatim dan dhuafa menjadi agenda tetap.
Euis juga mengingatkan siswanya di pandemi Covid-19 saat ini untuk menjaga jarak satu dengan lainnua, mengenakan masker saat keluar rumah, meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga aman dari penyebaran virus corona.
Agus menambahkan, aksi kepedulian sosial tidak hanya diselenggarakan untuk anak-anak yatim, termasuk piatu, dan juga para dhuafa, namun karena kondisi sekarang ini cukup sulit adanya wabah Covid-19, sehingga santunan difokuskan pada anak-anak yatim.
“Biasanya, kami gelar aksi sosial ini cukup besar dan banyak yang menerima santunan, namun kerena kondisi sekarang ini dilarang ada kerumunan sehingga santunan dibatasi. Dirinya menyatakan terimakasih kepada siswa, rekan-rekan guru, dan komite yang peduli terhadap kegiatan ini. (*)