Harian Sederhana, Bekasi – Menatap new normal Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi berencana akan membagi tiga fase yang mana rentan waktunya akan dilakukan selama Juni 2020. Beberapa fase yang dilakukan di Kota Bekasi Bekasi penerapan tatanan hidup baru masyarakat produktif.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menuturkan, fase pertama yang akan dilakukan yakni fokus pemerintah dalam membangun ketaatan masyarakat menjalankan protokol kesehatan. Fase pertama sendiri dinamakan persiapan yakni mulai 1 hingga 7 Juni.
“Outputnya kesadaran masyarakat dalam menyikapi ketegasan protokol kesehatan,” tutur Rahmat Effendi kepada wartawan, Senin (01/06).
Selepas itu, akan berlangsung fase kedua yakni pemulihan. Fase itu akan dimulai pada 8 sampai 14 Juni. Pada periode ini, Pemkot Bekasi akan fokus membangun kepercayaan masyarakat dengan melakukan penguatan jaringan pengamanan sosial untuk meredakan konflik sosial dan ekonomi serta membangun aktivitas perekonomian.
Baru nantinya pada fase terakhir atau ketiga yakni perubahan struktur pada 15 sampai 30 Juni, pemerintah akan melakukan perubahan struktur sosial dan ekonomi dengan mempertajam normalitas sektor di bidang kesehatan, dunia usaha jasa dan perdagangan, pendidikan, pariwisata, dan transportasi.
“Dengan penerapan sistem aktivitas baru serta menjalankan protokol kesehatan yang ketat,” ujar orang nomor satu di Kota Bekasi.
Ia menambahkan, sebagai permulaan new normal pemerintah telah membuka tempat ibadah sejak Jumat lalu, 29 Mei 2020 di 50 kelurahan yang dinyatakan zona hijau. Masyarakat diizinkan melaksanakan kegiatan keagamaan secara berjamaah dengan menjalankan protokol kesehatan.
Lewat surat edarannya, Wali Kota Bekasi menekankan tempat ibadah sebelum digunakan supaya disinfeksi lebih dulu, pengurus wajib memberitahukan aktivitas kepada wali kota, disediakan hand sanitizer maupun alat pengukur suhu tubuh untuk jemaah, wajib memakai masker.
Jemaah juga diminta membawa peralatan ibadah sendiri, menjaga jarak minimal 1,2 meter, ceramah paling lama 15 menit, tak ada kontak langsung antarjemaah dan setelah selesai ibadah diimbau segera membubarkan diri.
Seperti diketahui, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kota Bekasi akan berakhir pada 4 Juni 2020.
“Insha Allah tanggal 4 bersamaan dengan DKI atau tanpa DKI (new normal). Setelah tanggal 4 bulan Juni dipersilahkan daerah untuk menyesuaikan kearifan lokal, jadi kalau kita sebenernya jalannya udah lebih dahulu (adaptasi new normal),” kata Rahmat Effendi pada Jumat (29/05).
Meskipun nantinya new normal diterapkan, Rahmat menyebut aturan pembatasan sosial akan terus berjalan. Sebab, aturan protokol pencegahan Covid-19 sudah tertuang dalam aturan PSBB.
“Ya memang harus diperpanjang terus, kan virusnya belum ada vaksin. Kalau dicabut PSBB, orang pakai masker kan pembatasan sosial terus, kita lakukan new normal atau adaptasi tatanan kehidupan baru ya sama masker tetap kita pakai,” kata Rahmat.
“Saya kira kan pasti dilanjut (PSBB), kemarin tanggal 26 hingga 29 Mei. Nyatanya keluar lagi Surat Keputusan, saya yakin 29 Mei hingga 4 Juni Bodebek. Saya yakin geografis-geografisnya DKI belum bersih, Bodebek belom bersih, Jabodetabek belum bersih,” timpalnya lagi.
Pemkot Bekasi kini tengah bersiap menghadapi era new normal di tengah pandemi Covid-19. Sementara PSBB masih berjalan. Pemkot Bekasi berencana membuka kembali tempat ibadah hingga mal yang berada di zona hijau Covid-19. Alasannya, perekonomian harus tetap berjalan.
Namun, aktivitas tersebut harus tetap mengikuti protokol kesehatan. Pemprov Jawa Barat akan menerapkan fase kenormalan baru atau new normal di awal Juni, atau tepatnya pada Senin (1/6/2020).
“Ya, kita akan mulai kurang lebih di hari Senin,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat konferensi pers usai acara Rapat Terbatas Penanganan Covid-19 di Mapolda Jabar, belum lama ini.
Emil mengatakan, keputusan itu diambil berdasarkan hasil evaluasi PSBB yang mencatat angka reproduksi virus corona di Jabar berada di angka satu.
“Per hari ini angka reproduksi Covid kita di angka 1,09. Dalam standar WHO, angka satu itu bisa dianggap terkendali. Makin kecil di nol koma lebih baik. Nah, kita akan fokus menjaga ini selama 14 hari ke depan,” kata Emil. (*)