Menu ✖

Mode Gelap

Menu ✖

Mode Gelap

Headline

Achmad Fahmi : Perawat Hebat, Warga Sehat

badge-check


					Acara seminar keperawatan dalam rangka HUT Persatuan Perawat Nasional Indonesia ke-46 di Aula Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Perbesar

Acara seminar keperawatan dalam rangka HUT Persatuan Perawat Nasional Indonesia ke-46 di Aula Universitas Muhammadiyah Sukabumi.

Harian Sederhana, Sukabumi –Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi meminta kepada para perawat yang ada di kotanya diminta untuk meningkatkan kompetensi dalam menghadapi tantangan zaman. Apalagi tantangan ke depan semakin luar biasa seperti penyakit ada yang baru, sehingga perawat perlu meningkatkan kompetensi yang dimiliki.

Hal itu diungkapkannya di sela-sela acara seminar keperawatan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) ke-46 di Aula Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), Sabtu (07/03).

“Perawat di Sukabumi harus hebat, kokoh dan tangguh agar warga Sukabumi sehat sebagaimana tema HUT. Terlebih perkembangan teknologi makin pesat dan kalau tidak mengimbangi maka akan mengalami kemunduran,” tutur Achmad Fahmi.

Momen milad ke-46 PPNI, Fahmi mengajak keluarga besar perawat untuk meningkatkan kompetensi dan kebersamaan. Fahmi jug mengucapkan terimakasih kepada PPNI yang berkolaborasi bersama dengan pemda menggulirkan program Homecare.

Di mana dalam kegiatan menuju Sukabumi smartcity, program homecare menjadi percontohan di tingkat nasional. Bahkan akan memberikan presentasi secara nasional di Denpasar, Bali beberapa waktu kedepan. “Ini menunjukkan kolaborasi pemda dan organisasi profesi yang memberikan manfaat kepada masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PPNI Kota Sukabumi Irawan Danismaya menerangkan, seminar keperawatan ini merupakan rangkaian peringatan HUT PPNI ke-46. Nanti pada 17 Maret 2020 perawat akan terjun langsung ke lapangan memberikan edukasi khususnya terkait penyebaran penyakit yang terupdate.

“Misalnya virus vorona atau Covid-19, penyakit TBC (Tuberkulosis). Apalagi TBC itu cukup mematikan, tetapi kalah pamor dengan Virus Corona. Artinya ada sesuatu yang salah dalam sistem tata kelola pelayanan di Indonesia,” katanya.

Oleh karena itu, seminar keperawatan diselenggarakan agar dapat mengoptimalkan perawat dan mulai menyadiri bahwa perannya itu besar di sana. Pasalnya, perawat bukan mengobati tetapi mengedukasi, menghadapi penderitaan akibat penyakit yang menimbulkan berbagai respon.

“Respon cemas, respon nyeri, tidak mampu bergerak, itu yang kita rawat sehingga tidak pernah perawat melakukan di luar dari kewenangan itu,” ujarnya.

Tetapi satu sisi, sambung Irawan dalam sitem tatanan pelayanan kesehatan di Indonesia, perawat itu sering terpaksa, dalam tanda petik harus menjalankan tugas-tugas non perawat. Seperti menyuntik atau memberikan obat.

“Itu tidak boleh apalagi ketika ada masalah perawat yang disalahkan. Maka dari itu rumah sakit terkait harus memberikan perlindungan juga terhadap perawat,” pungkasnya. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Kota Depok Siap Laksanakan AKB

4 Juni 2020 - 07:30 WIB

Angka Kehamilan di Bogor Tinggi Saat Pandemi Covid-19

4 Juni 2020 - 02:56 WIB

Depok Ajukan PSBB Proporsional 5-19 Juni

3 Juni 2020 - 22:47 WIB

Penderita Thalasemia Bersama PNS Ikuti Rapid Test

3 Juni 2020 - 22:09 WIB

Jalin Sinergitas Jaga Kondusifitas jelang New Normal

3 Juni 2020 - 22:05 WIB

Trending di Sukabumi