Harian Sederhana, Sawangan – Sejak Pemkot Depok memberlakukan status tanggap darurat bencana corona virus disease yang dikeluarkan Wali Kota Depok, No.360/137/Kpts/DPKP/Huk/2020, pada 18 Maret lalu.
Sejumlah tempat usaha terlihat sepi pengunjung. Hal ini terlihat di tempat usaha grosir Bhakti Karya di Jalan Muchtar Sawangan pada Kamis (26/3).
Menurut H. Syafei, pemilik Bhakti Karya, sepinya pengunjung karena warga enggan keluar rumah terkait adanya wabah corona, namun untuk usahanya tidak terpengaruh dengan omzet penjualan karena pelanggannya tetap. “Jadi, omzetnya tidak berkurang,” tandasnya.
Namun demikian, lanjut dia, di tengah wabah corona, pihaknya menyediakan tempat cuci tangan dan menyediakan sabun, hingga hand sanitizer di setiap lokasi usahanya. Hal ini untuk membantu pemerintah guna mencegah penyebaran virus corana (Covid-19).
Tidak hanya itu, seperti tempat usaha BK di kawasan Jalan Raya Muchtar ini juga disediakan tempat cuci tangan. Kemudian bagi pegawai di lingkungan kerjanya juga tidak dikurangi jam kerja, karena jualannya di antaranya kebutuhan sembako yang sehari-hari dibutuhkan masyarakat.
“Jadi, pegawai di sini jam kerjanya masih seperti biasa dari pagi hingga sore hari,” ujarnya.
Ketika ditanya harga sembako saat ini, dia mengakui tidak ada kenaikan, kecuali gula pasir, dari yang biasanya harganya Rp 12 ribuan, sekarang ini tembus Rp17 ribuan. “Barangnya juga agak sulit, tidak seperti barang-barang yang lainnya,” ujarnya.
Sebaliknya, sambung dia, untuk harga gula merah tidak mengalami kenaikan, dan barangnya tersedia karena peminatnya kurang akibat mewabah virus corona, karena para pedagang yang biasa menggunakannya pada libur. “Harga gula merah tidak ada kenaikan, kecuali gula pasir yang harganya cukup tinggi,” pungkasnya. (*)