Menu

Dark Mode
Perjuangan Nanu Membangun Bisnis Advertising Mulai Bisnis WO dari Nol, Kini Teh Yani Kantongi Omset Ratusan Juta Per Bulan

Opini Bisnis

Alasan Mengapa Tidak Mudik

badge-check


					Alasan Mengapa Tidak Mudik Perbesar

Harian Sederhana – Dalam setiap perayaan Idul Fitri setiap tahun, ada tradisi yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia, yakni mudik. Masyarakat perantau yang bekerja dan sudah menetap tinggal di sebuah wilayah akan kembali ke daerah asal, untuk berkumpul bersama dengan keluarga merayakan hari kemenangan.

Tujuan mudik pada dasarnya sangat baik, yakni berkumpul dengan keluarga, memupuk tali silaturahmi dengan orang yang dikenal, menjadi sarana hiburan melepas penat, dan bernostalgia dengan kehidupan di daerah asal.

Namun, di tengah kondisi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) seperti sekarang ini, kebiasaan mudik nampaknya menjadi sebuah hal tidak dianjurkan. Pemerintah telah meminta kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas mudik, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan mencegah sesuatu yang lebih buruk terjadi.

Ada empat (4) alasan mengapa mudik saat ini lebih berpotensi membawa celaka daripada bahagia:

1. Saat mudik, potensi penyebaran Coronavirus bisa berkali lipat.

Alasannya para pemudik berpotensi menjadi carrier atau pembawa virus dari daerah yang telah terpapar virus corona atau Coronavirus Disease. Utamanya bila termasuk zona merah, sehingga menjadi sumber penularan.

Carrier mungkin tidak memiliki keluhan berarti, bahkan tampak sehat atau asymptomatic, namun sangat ganas menularkan virus yang mengancam keselamatan orang lain termasuk keluarga di daerah tujuan, serta tetangga di kampung. Dan bagi orang tua, bila terkena kondisinya bisa tiga kali lebih rentan dibandingkan pasien usia muda.

2. Saat mudik, imbauan physical distancing gagal.

Salah satu cara mencegah penularan Covid-19 adalah mensyaratkan jarak terdekat antarmanusia adalah 1,5 meter. Di saat mudik pasti tidak bisa, utamanya warga yang menggunakan transportasi umum.

3. Di antara pemudik, bisa saja tengah berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP).

Beberapa provinsi di Tanah Air seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan setiap pemudik yang berasal dari luar kota terdampak Covid-19 adalah ODP.

Sehingga sampai di daerah tujuan ini pemudik wajib melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Selain itu mungkin saja dikenai sanksi hukum, seperti diterapkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

4. Fasilitas kesehatan di daerah minim.

Tidak semua daerah memiliki kesiapan fasilitas kesehatan di daerah tujuan para pemudik yang tidak selengkap di pusat, sehingga sulit untuk melakukan penanganan cepat atas pasien.

Karena itulah, mari kita sama-sama mematuhi anjuran untuk tidak mudik pada Idul Fitri tahun ini. Tujuannya adalah demi kemaslahatan dan kebaikan bersama. Semoga pandemi segera berlalu dan kita bisa menjalani kehidupan seperi sebelumnya. (*)

Facebook Comments Box

Read More

Pentingnya Sabar

4 Juni 2020 - 08:20 WIB

New Normal, Saatnya Jokowi Percepat Agenda Politik

2 Juni 2020 - 17:00 WIB

Pancasila dan Pandemi

2 Juni 2020 - 14:55 WIB

Idul Fitri yang Berbeda

2 Juni 2020 - 07:11 WIB

New Normal Yang Tidak Normal

2 Juni 2020 - 07:00 WIB

Trending on Opini Bisnis