Harian Sederhana, Depok – Pelaksanaan Ujian Berstandar Nasional (USBN) yang diselenggarakan SD/MI se-Depok tidak mempengaruhi kegiatan pembangunan ruang belajar Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Huda di Kawasan Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari.
Madrasah yang didirikan sejak 1953 itu awalnya berdiri sebagai sekolah diniyah. Kini tengah dipugar tiga ruang ruang kelas, namun konstruksi banggunan tersebut dipersiapkan tiga lantai.
Anggaran pembangunan tiga ruang kelas tersebut diperoleh secara swadaya senilai Rp450 juta. Bantuan tersebut diantaranya diperoleh dari alumni yang peduli terhadap keberadaan sekolah tersebut.
Untuk lantai dasar pembangunan gedung MI Miftahul Huda tersebut, kini sudah bediri, namun pihak sekolah masih membutuhkan anggaran untuk kelanjutkan gedung agar bisa terwujud.
“Alhamdulillah, bangunan lantai dasar untuk tiga ruang kelas konstruksi tiga lantai ini sudah hampir rampung,” kata Hj. Romlah, Kepala MI Miftahul Huda kepada Harian Sederhana, kemarin.
Namun, untuk kelanjutan bangunan ruang kelas ke lantai berikutnya, belum bisa dipastikan waktunya, lantaran pihaknya belum memiliki dana untuk kelanjutan pembangunan tersebut. Terlebih anggaran pembangunan yang dibutuhkanya sangat besar, sehingga masih menunggu bantuan dari elemen masyarakat, termasuk pemerintah setempat.
Meski keberadaan MI Miftahul Huda ada di bawah Kementerian Agama, namun, bantuan dari Pemkot Depok sangat dibutuhkan, karena sekolah tersebut berlokasi di Kota Depok.
“Bantuan dari pemerintah ini yang kami harapkan untuk kelanjutan pembangunan lantai berikutnya, sehingga sembilan ruang kelas yang sudah direncanakan pembangunannya bisa terwujud,” ucap Romlah.
Diketahui, keberadaan MI Miftahul Huda tidak kalah prestasi dengan sekolah madrasah dan SD lainnya. Sejumlah prestasi lomba keterampilan agama beberapa kali diraih oleh para siswa.
Sekolah agama ini mencetak anak-anak berakhlakul karimah, karena setiap harinya mereka dibekali ilmu pengetahuan umum dan agama untuk ke jenjang sekolah berikutnya.
“Anak-anak kami ini, selain belajar umum juga dijajarkan hafalan quran, termasuk hadis dan Alhamdulillah diantara siswa untuk kelas 4 hingga 6 banyak menguasai hafalan quran dan hadis,” kata Muhammad Amin, guru setempat.
Dari bekal agama yang dijarakan para guru di sekolah tersebut, Amin berharap para siswanya bisa menjadi generasi penerus bangsa yang membawa manfaat untuk dunia dan akhirat.
(*)