Harian Sederhana, Bekasi – Dua wakil rakyat, masing-masing Syaiful Huda, anggota DPR RI, Ketua DPC PKB Kota Bekasi Achmad Ustuchri ikut menggotong keranda jenazah KH Achmad Bagja Ulama NU, Kamis (6/2).
Wakil Presiden, KH Maruf An in terlihat hadir diantaranya ratusan pelayat di rumah duka, yang berlokasi di Perum Vila Mas Garden Blok D No. 153, Perwira, Bekasi Utara, Kota Bekasi, sekitar pukul 07.00 WIB.
Pemakaman diiringi dengan pembacaan sholawat dan tahlil yang dipimpin langsung oleh anak Almarhum KH. Ahmad Bagja yakni, Yanuar Prihatin yang juga anggota DPR RI fraksi PKB, diikuti langsung masyarakat setempat.
Pada kesempatan tersebut, H. Syaiful Huda yang juga Ketua DPW PKB Kota Bekasi mengatakan, atas nama keluarga besar Nahdahatul Ulama dan Partai Kebangkitan Bangsa turut menyampaikan ucapan bela sungkawa.
“Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua dan semoga Almarhum KH. Ahmad Bagja diterima amal ibadahnya, diampuni segala dosa-dosanya dan mendapatkan tempat yang layak disisi Allah SWT,” ujarnya.
H. Syaiful Huda mengaku kehilangan salah satu ulama yang mdnjadi rujukan, karena selama ini Almarhum terus memberi pemikiran pemikiran kemajuan untuk Nahdlatul Ulama. “Almarhum KH Ahmad Bagja sangat peduli dengan Nahdlatul Ulama untuk kemajuan. Beliau bahkan masih memberikan pemikiran-pemikiran untuk Nahdlatul Ulama,” tandas Syaiful Huda disela sela acara takziah.
Sementara, Ketua DPC PKB Kota Bekasi, Achmad Ustuchri SE mengaku, sosok KH Ahmad Bagja sosok yang banyak berjasa bagi Nahdhatul Ulama khususnya. “Hari ini kita keluarga besar NU, kehilangan salah satu tokoh penting yang sejak muda jadi aktivis NU. Berjuang tanpa pamrih. Tanpa adanya kepentingan jabatan atau kepentingan kekuasaan,” ucapnya.
Dalam pandangannya, KH Ahmad Bagja adalah sosok yang pembawaannya sangat tenang. Tidak pernah gaduh. Tidak akan berkata sebelum dipikir matang. Tidak akan bertindak sebelum disiapkan dengan baik.
Ditambahkannya, KH. Ahmad Bagja yang lahir di Cirebon, adalah sosok yang sangat setia mendampingi Gus Dur. “Dalam keadaan sangat menyedihkan (sangat prihatin), berhadapan dengan tirani kekuasaan yang sangat otoriter dan diktator. Tetapi Gus Dur tidak pernah surut. Tidak pernah goyang, apapun risiko atau konsekuensinya. Yang setia mendampingi Gus Dur, salah satunya adalah KH. Ahmad Bagja,” ujar Ustuchri yang juga Ketua Yayasan Ponpes Annur Kota Bekasi.
Ustuchri berharap, para santri mampu meneruskan perjuangan KH Ahmad Bagja, dalam hal memajukan dunia pendidikan Islam di Kota Bekasi. Sekedar diketahui, santri Ponpes Annur pun melakukan shlat ghaib untuk Almarhum KH Ahmad Bagja.
Pantauan Teropong Indonesia, H. Syaiful Huda dan Ahmad Ustucri ikut menggotong keranda jenazah KH Ahmad Bagja guna dishalatkan, almarhum pada pukul 10.00 WIB dishalatkan di PBNU. Kemudian pukul 12.00 jenazah dibawa ke Cipeujeuh Kulon, Lemah Abang, Cirebon untuk dimakamkan. (*)