Harian Sederhana, Depok – Membangun usaha mulailah dari hal kecil, mungkin itu yang bisa dipetik dari Yuli Supriatin pemilik brand “Azwa Cake” asal Bojongsari, Kota Depok.
Meskipun, bermodal minim dan mengusung produk yang biasa dijual di pasaran tidak membuat nyali wanita berhijab ini ciut. Terbukti, langganan berdatangan dan penasaran ingin mencicipi kuliner buatannya.
Kepada Harian Sederhana, Yuli menceritakan sedikit pengalamannya tercebur ke dunia bisnis kuliner. Menurut dia, berawal dari berhenti bekerja beberapa tahun lalu memaksa Yuli untuk mencoba hal baru. Berbagai usaha mulai dari, bisnis kreditan barang-barang kebutuhan rumah tangga, hingga jenis usaha lain dilakoni. Ironisnya, Yuli tidak memperoleh hasil maksimal, bahkan mengalami kebangkrutan.
“Bener-bener modal habis, tapi saya tidak mau menyerah dan terus berpikir apa yang mesti dilakukan,” ucap Yuli, Senin (13/5/2019).
Kemudian, munculah pemikirannya untuk membuat kue-kue kecil dengan modal yang tidak terlalu besar. Panganan sederhana ini, akhirnya di titipkan ke warung-warung dekat rumahnya.
“Modalnya, Rp 300 ribu saya titip ke dua warung per hari itu dari satu warung dapat hasil Rp 200 ribu,” bebernya.
Selain itu, Yuli berinisiatif untuk ikut dalam kelompok Usaha Menengah Kecil Masyarakat atau UMKM dengan tujuan, untuk mendapatkan wawasan dan jaringan sesama pengusaha.
“Saya ikut UMKM Bojong Maju Bersama (Bosama). Alhamdulillah dari sini saya dapat sharing dengan rekan-rekan pengusaha yang lainnya. Lalu, bisa memperoleh jaringan langganan juga,” jelasnya.
Meski baru dua tahun, merambah industri kuliner usaha Yuli menunjukkan kemajuan, dalam satu bulan omset penghasilan mencapai Rp 7 juta.
“Lumayan, produk saya sudah sampai ke Pamulang mudah-mudahan terus berkembang,” pungkasnya.
Selanjutnya, kepada para pengusaha yang baru terjun ke dunia usaha, Yuli berpesan agar terus berinovasi. Dengan, banyak karya yang diperbaharui akan semakin menarik minat pelanggan untuk memberi produk.
“Salah satu contohnya, seperti lempar yang saya bikin. Biasa orang kan dibungkus pakai daun pisang, nah saya malahan digoreng, dengan kombinasi tepung panir. Ini yang jarang dan banyak dicari orang,” tegasnya.
(*)