Harian Sederhana, Depok – Ditengah badai corona atau Covid-19, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah satu sektor yang sangat terdampak. Bagaimana tidak, saat ini harga bahan produksi kenaikkannya cukup signifikan serta diiringi dengan daya beli masyarakat yang menurun drastis.
Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kecamatan Bojongsari, Eis Rahmawati menuturkan, pelaku UMKM sangat merasakan efek domino dari pandemi Covid-19. Pasalnya, pembatasan sosial yang dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 membuat kegiatan bisnis menjadi lesu tak berdaya.
“Pelaku UMKM tentu sangat terpukul akibat pandemi ini. Mulai dari penjualan dan pendapatan merosot hingga kesulitan dalam produksi. Jangankan untuk produksi, banyak para pelaku UMKM yang kesulitan untuk membayar uang sewa rumah tempat tinggalnya. Sudah dapat uang untuk makan dan kebutuhan pokok lainnya saja sudah bersyukur,” tuturnya kepada Harian Sederhana melalui line telepon, Sabtu (02/05).
Mahalnya harga bahan baku juga membuat pelaku UMKM semakin menjerit di tengah angka pembelian yang menurun. Hal ini juga membuat pelaku usaha kebingungan menentukan harga jual kepada konsumen.
“Mau menjual barang dengan menyesuaikan harga bahan baku tidak ada yang beli. Kalau menjual barang dengan harga yang sama, sudah pasti merugi. Ini jadi dilema tersendiri,” ujarnya.