Senada dengan Rahma, Rudi Murodi selaku Koordinator UMKM Kecamatan Sukmajaya membenarkan banyak pelaku UMKM yang merana akibat pandemi Covid-19. Tak hanya bisa berproduksi, kredit yang berjalan pun menjadi tersendat. Usaha saja susah payah, apalagi masih harus membayar cicilan kredit.
“Bahan pokok yang tinggi, angka penjualan yang merosot membuat UMKM terjungkal. Jangankan UMKM, pelaku usaha besar juga ‘terlentang’. Karena memang tidak ada orang yang berkumpul, membuat semua lini bisnis melesu,” kata Rudi.
Dia menyebut, jual beli produk melalui online atau digital juga tidak semuanya sukses menjalankannya. Pasalnya, banyak juga pelaku UMKM yang masih belum memahami atau mengerti cara marketing ataupun jual beli online.
“Saat ini juga yang jualan online juga sepi. Hal ini lantaran banyaknya penipuan kepada pembeli yang membeli produk dari online,” katanya.
Sebelum pandemi ini, permasalahan tingginya harga bahan produksi menjadi persoalan. Untuk itu, dirinya sudah mengusulkan jauh-jauh hari agar adanya Gudang Ketahanan Pangan untuk menyediakan bahan produksi yang terjangkau.
“Depok dari dulu membutuhkan Gudang Ketahanan Pangan yang mana tujuannya penyediaan bahan baku untuk produksi pelaku UMKM. Jadi pelaku UMKM tidak bergantung pada distributor tidak berdampak akibat kenaikan bahan baku yang saat ini naik dan turun secara drastis,” ujarnya.