Harian Sederhana, Depok – Membangun bisnis dengan jenis produk yang jarang ditemui di pasaran ternyata membutuhkan pemikiran ekstra, terutama dalam hal menjaring pelanggan dan promosi.
Seperti yang dilakukan oleh Sri Mulyati, warga Jalan Talas, No. 138 Perumnas Depok Utara Beji, yang memiliki produk unggulan bantal dan sarungnya dengan bran Jennika Bedding.
Kepada Harian Sederhana, wanita berhijab ini tampak antusias dan optimis dengan produk yang dipasarkannya. Meskipun, usaha tersebut baru berjalan kurang lebih satu tahun.
Berawal dari memulai usaha di bidang jasa, wanita berdarah Jawa Sunda ini mengaku tertarik dengan salah satu perlengkapan tidur tersebut. Menurut dia bantal memiliki banyak fungsi diantaranya penghilang stres dan membuat nyaman ketika tidur, dengan memegang bantal kita akan merasa seperti memiliki teman untuk bersandar.
“Stres kita akan terasa hilang, setelah memeluk bantal,” tutur Sri, Kamis (18/7/2019).
Sri menjelaskan, dari kenyataan itu muncul seni dan inspirasi untuk mengembangkan bantal menjadi produk yang ekslusif namun harganya terjangkau. Dirinya mulai membuat bantal yang halus, empuk, dan berkualitas.
Selain itu, ide tersebut juga didukung oleh sang adik yang memang telah terjun dalam bisnis pembuatan sarung bantal sebelumnya.
“Jadi saya, coba kolaborasikan membuat bantal sekaligus sarungnya dengan motif sesuai pesanan. Bahkan ada inovasi baru bisa buat sarung bantal kombinasi warna depan belakang bisa digunakan,” bebernya.
Untuk bantal yang sangat nyaman, dengan pembuatan sesuai kualitas dibanderol seharga Rp 25 – Rp 35 Ribu sedangkan sarungnya dijual dalam bentuk paket (satu paketan isi lima sarung bantal), seharga Rp 100 ribu.
“Isi bantal silicon viber, jadi kalau kotor di cuci lalu di jemur bisa seperti baru awet dan mudah perawatannya. Kalau di supermarket 50 persen dari harga kita,” jelasnya.
Pelaku usaha yang tergabung dalam Usaha Menengah Kecil Masyarakat atau UMKM Beji Kota Depok itu menegaskan, tidak ngoyo dalam menekuni usahanya. Karena pengembangan dan inovasi masih terus dilakukan untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Berbagai pameran dan bazar yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Depok terus diikutinya tanpa mengenal lelah. Disadarinya memang membutuhkan waktu untuk memasarkan suatu produk yang dianggap hal baru oleh masyarakat.
“Yang terpenting, saya utamakan kualitas terlebih dahulu nanti pasti ada yang melirik,” pungkasnya.
(*)