Menu

Mode Gelap
Perjuangan Nanu Membangun Bisnis Advertising Mulai Bisnis WO dari Nol, Kini Teh Yani Kantongi Omset Ratusan Juta Per Bulan

Bekasi

Bayi Kembar Siam Dapat Perhatian Walkot Bekasi

badge-check


					Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi menjenguk bayi kembar siam, warga Bintara Jaya. Perbesar

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi menjenguk bayi kembar siam, warga Bintara Jaya.

Harian Sederhana, Bekasi – Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi menjenguk bayi kembar siam, warga Bintara Jaya untuk memastikan penggunaan Kartu Sehat Berbasis NIK (KS-NIK) guna proses bedah di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Kita.

Kedatangan orang nomor satu di Kota Bekasi ini selepas sebelumnya beredar bayi kembar siam itu di media sosial atau medsos. Wali Kota Bekasi pun langsung menuju kediaman Romi Darma Rachim dan Ika Mutiya Sari selaku orang tua bayi kembar siam tersebut yang berada di Gang Pojok Bintara Jaya IV, Kecamatan Bekasi Barat.

Bayi yang diberi nama Ahmad Rahman Al Ayyubi dan Ahmad Rohim Al Ayyubi tersebut terlahir dengan bagian tubuh yang menyatu. Bayi kembar siam ini di lahirkan secara sesar di RSAB Harapan Kita dan akan di proses secara medis dengan menggunakan KS-NIK Kota Bekasi sampai dengan selesai.

Usia sang bayi yang kini berusia 10 bulan juga nampak sehat dan terlihat aktif keduanya saat di gendong Wali Kota Bekasi. Akan tetapi harus tetap menjalani bedah dalam waktu dekat ini.

Wali Kota menegaskan kepada Direktur RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid untuk mengawal sampai dengan selesai prosesnya.

“Kita sudah buatkan KS yang ada nama bayinya, sebelumnya masih berdua lalu diperbaharui Kartu Keluarga (KK)-nya sehingga kedua anak tersebut masuk ke KS-NIK,” kata salah satu warga Bintara Jaya, Sammah.

Sementara itu Kepala Puskesmas Bintara Jaya, dr. Djoni Timbul P menuturkan bahwa kondisi bayi kembar siam dalam keadaan baik dan sehat sehingga siap untuk menjalani operasi pemisahan.

Sebelumnya, diinformasikan bahwa RSAB Harapan Kita siap melakukan operasi, namun biaya yang sangat besar membuat keluarga Romi kebingungan. Kedatangan Wali Kota Bekasi memastikan warganya yang membutuhkan untuk menggunakan KS-NIK dalam operasi pemisahan tersebut.

Ika selaku ibu dari kedua anak tersebut menceritakan biaya sesar sekitar Rp 1 miliar. Oleh karena itu, Pemkot Bekasi menyarankan keluarga untuk memanfaatkan KS-NIK, kata ibu kader yang sudah langsung berkoordinasi dengan pemerintah kota.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran Bapak Wali Kota untuk memastikan penggunaan Kartu Sehat,” katanya.

“Saya sangat berterima kasih atas bantuan Pak Wali Kota melalui KS. Sebenarnya semenjak cek kehamilan saya gunakan KS, dan rencananya operasi pemisahan nanti menggunakan KS juga,” lanjutnya.

Diketahui, bayi yang lahir secara sesar pada 24 September 2018 lalu, kini berusia 10 bulan. Bayi kembar itu siap untuk dipisahkan.

Wali Kota Bekasi menyampaikan, warga yang membutuhkan harus dan berhak mendapatkan pertolongan dari pemerintah daerah. Program Kartu Sehat ini akan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan menginformasikan bahwa KS-NIK meskipun di tanggal kartunya ada tertera masa aktifnya.

Misalkan habis pada tahun 2017, akan tetapi kartu tersebut bisa terpakai sampai masa kepemimpinan Wali Kota Bekasi.

(*)

 

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Pemkab Bekasi Teken Komitmen Penanganan Banjir dan Longsor

3 Juni 2020 - 08:48 WIB

H. Marta Reses Ikuti Protokol Kesehatan

3 Juni 2020 - 08:32 WIB

Disdukcapil Imbau Warga Manfaatkan Pamor di Masa New Normal

3 Juni 2020 - 08:32 WIB

MPP Plaza Cibubur Dipastikan Siap Kembali Dibuka

3 Juni 2020 - 08:25 WIB

MPC PP Bentuk Relawan Task Force Kemanusiaan Covid-19

2 Juni 2020 - 10:45 WIB

Trending di Bekasi