Harian Sederhana, Sawangan – Proyek gedung kesenian yang terbengkalai di samping Kelurahan Sawangan, jadi tempat nongkrong anak-anak muda. Dampaknya tentu mengganggu kenyamanan bagi warga setempat.
Upaya mencegah anak-anak nongkrong, aparatur kelurahan setempat meminta dinas terkait di Pemkot Depok memanfaatkan gedung tersebut untuk diubah menjadi tempat pelayanan kesehatan atau sarana lainnya sehingga bermanfaat.
“Ada dua yang mengusulkan gedung kesenian yang tidak jadi belasan tahun lalu ini untuk perluasan SMK Negeri 2 dan Puskesmas, sehingga bisa lebih bermanfaat,” ujar Lahmudin, Lurah Sawangan, kepada Harian Sederhana, Selasa (18/6/2019).
Pasalnya, dia sudah sering memergoki remaja nongkrong di bawah gedung dan atas gedung jika malam, sehingga cukup meresahkan. Padahal, masyarakat di lingkungan sekitar sudah melarang namun, anak-anak tersebut masih tetap saja memanfaatkan gedung terbengkalai tersebut sebagai tempat nongkrok.
“Yang kami khawatirkan jika tidak diawasi dijadikan tempat negatif, karena sempat mempergoki anak-anak remaja sedang melakukan yang tidak pantas,” ujarnya.
Suatu ketika, lanjut Lahmudin, dirinya sengaja mendatangi gedung terbengkalai tersebut pada malam hari, dan sempat melihat hal yang tidak pantas hingga melempar dengan handphone miliknya, namun anak-anak tersebut saat itu pergi kemudian beberapa hari kemudian datang lagi.
“Saran saya sementara ini bagian tangganya harusnya ditutup permanen, sehingga tidak ada yang naik di atas, karena saat malam jadi tempat nongkrong sehingga mengkhawatirkan,” tandasnya.
Diakuinya, dirinya sempat meminta izin Wali Kota Depok, Mohammad Idris untuk membongkar bagian tangga gedung tersebut, dan saat itu wali kota memanggil Kepala BKD Nina Suzana, dan akhirnya tidak boleh dibongkar karena itu merupakan asset pemerintaah dari Provinsi Jabar.
“Dari pada dibiarkan terbengkalai lebih baik digunakan untuk pelayanan masyarakat, baik itu puskesmas maupun sarana pendidikan,” tandasnya.