Harian Sederhana, Depok – Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok tinggal menghitung bulan. Dalam rentang waktu yang tinggal dua bulan untuk untuk pendaftaran bakal calon pemimpin Kota Depok periode 2021-2024, Wali Kota Depok, Mohammad Idris yang disebut sebagai kandidat kuat hingga kini belum juga mendapatkan kendaraan.
Meskipun pun begitu, Idris yang periode sebelumnya diusung PKS mengaku masih mengharapkan dukungan dari partai berlambang bulan sabit kembar tersebut.
“Secara pribadi, terus terang saya masih cinta PKS dan mudah-mudahan cinta saya diterima. Kalau tidak diterima (cintanya), yaudah saya cari cinta yang lain,” tuturnya kepada wartawan disela-sela peluncuran Smart Card Uji KIR di Dinas Perhubungan, Rabu (11/03).
Ia menegaskan, dirinya tidak merasa digantung oleh PKS meski sampai saat ini belum ada kepastian dirinya bakal diusung kembali. Bahkan, PKS hingga saat ini masih terus menggodok bakal nama calon wali kota hasil pemilihan raya atau pemira.
Seperti diketahui, ada tiga nama dari internal PKS yang secara masif menyosialisasikan diri kepada masyarakat, yakni Imam Budi Hartono, Mohammad Hafid Nasir, dan T. Farida Rachmayanti.
Namun, pengalaman ini diakuinya telah dirasakannya saat diusung menjadi wakil wali kota depok periode 2010-2015 dan wali kota depok periode 2015-2020.
“Pengumuman last minute biasa. Kalau pun ga dapat kendaraan biasa. Soal kendaraan terserah pemilik kendaraan. Sedangkan saya bisa bawa penumpang. Intinya, saya ingin majukan Depok,” tuturnya.
Ditanyai perihal argo kendaraan untuk mengangkut penumpang, Idris mengatakan tidak ingin memaksakan. Baginya, seorang pemimpin akan berat jika memiliki utang.
Sebagai salah satu kandidat bakal calon wali kota, nama Idris memang sangat diperhitungkan. Posisinya sebagai wali kota membuatnya sudah cukup dikenal oleh masyarakat.
“Berdasarkan survei terakhir pada Januari, infonya petahana masih teratas,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Depok, Hafid Nasir menerangkan, ada kemungkinan partainya mengusung Idris kembali walaupun bukan kader PKS. Tentu hal tersebut demi mempertahankan kursi eksekutif di Kota Depok yang telah dipegang selama 15 tahun.
“Bukan ranah saya (DPD PKS Depok) untuk memutuskan. Ada kemungkinan (kembali usung Idris di Pilkada Depok) dan pembahasan di tingkat pusat mengambil eksternal,” ujar Hafid kepada wartawan.
Hingga kini, Hafid mengaku pihaknya masih menunggu keputusan DPP PKS terkait nama yang akan diusung di Pilkada. Selama menunggu itu, PKS Depok pun terus menggaungkan tiga nama bakal calonnya yang terpilih dari hasil Pemilihan Internal Raya (Pemira).
Mereka yakni Imam Budi Hartono, T Farida Rachmayanti, dan Hafid Nasir yang diharapkan elektabilitasnya melejit dan mampu menyaingi nama-nama bakal calon dari parpol lain termasuk petahana itu sendiri.
“Yang jelas DPD PKS memiliki tugas menaikan elektabilitas tiga nama bakal calon hasil Pemira,” tandas Hafid. (*)