Harian Sederhana – Kota Depok sebagai kota yang berbatasan dengan Ibu Kota DKI Jakarta ternyata menyimpan banyak keistimewaan kuliner. Terbukti banyaknya produk kuliner yang ada di Kota Depok terutama yang berasal dari para pelaku UMKM Depok.
Salah satunya adalah Kue Bika Singkong yang merupakan hasil karya dari Setyo Rini Kesmewati. Wanita yang akrab disapa Rini ini merupakan pemilik brand “Dapur Tyo”. Dia mengatakan dirinya memilih tanaman singkong sebagai bahan baku utama produk olahannya.
Awal mula, dirinya terjun ke dunia bisnis kuliner adalah ketika mengikuti pelatihan UMKM besutan Dinas DKUM Pemerintah Kota Depok beberapa tahun lalu. Ibu dua anak ini sempat menamai produknya “Roti Anak Singkong”.
“Waktu ikut pelatihan, kata pelatih sepertinya ga ngejual nama itu akhirnya saya ganti jadi “Bika Singkong”. Nama ini juga menjual lantaran biasanya kue itu kan ada di Medan. Nah sekarang bisa muncul di Kota Depok dengan bahan baku singkong,” tuturnya kepada Harian Sederhana, Minggu (07/03).
Setelah memperoleh sertifikat layak jual dan halal, Rini semakin mantap memasarkan produknya ditambah lagi Kota Depok sempat memunculkan satu kegiatan berlabel “One Day No Rice” yang diakuinya menjadi sebuah inspirasi.
“Ya saat itu saya berpikir, singkong juga alternatif dari nasi akhirnya dikembangkan lagi mulai dari bentuk dan ukuran. Akhirnya terwujudlah bentuk kue Bika singkong seperti brownies, namun bisa di mix dengan beberapa variant rasa seperti original, susu, coco pandan,” bebernya.
Selain itu, seiring berjalannya waktu mekanisme pembuatan kuliner tersebut juga mengalami inovasi yang biasanya disajikan melalui mengukus kini bisa dipanggang. Kedua cara tersebut diakuinya memiliki rasa yang berbeda. Namun, untuk keseluruhan diyakini tidak menggunakan bahan-bahan pengawet buatan.
“Kalau di kukus bentuknya seperti potongan belimbing sedangkan panggang berbeda. Panganan ini saya buat khusus bagi konsumen yang tidak bisa makan tepung. Manisnya kue itu juga bukan dari pengawet tetapi dari gula tebu alami,” ungkapnya.
Selanjutnya, Rini menegaskan pembaharuan produk terus dilakukan olehnya meskipun masih tergolong baru dalam menggeluti usaha kuliner tersebut. Untuk satu loyang kue Bika panggang dijual senilai Rp 45 ribu, sedangkan kukus Rp 35 Ribu.
“Omset sebulan masih diangka Rp 5 Juta, tapi beberapa produk masih dengan bahan singkong terus saya kembangkan seperti kreasi Singkong Pelangi dan Singkong Thailand,” tegasnya.
Namun, untuk seluruh prestasi tersebut tidak lantas membuat pengusaha wanita yang menjadi anggota UMKM Usaha Beji Mandiri ini jumawa. Secara terang-terangan Rini menyampaikan rasa terimakasih atas seluruh bantuan dan perhatian kepada Pemkot Depok khususnya Dinas Koperasi dan UMKM (DKUM). Sebab ia menilai DKUM memberikan dorongan yang besar terutama terkait fasilitas.
“Kemasan dan fasilitas yang saya dapatkan hingga bisa seperti ini diperoleh dari Pemkot Depok. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada mentor sejati saya, Bapak Ubaydilah wali soto dan pemilik ayam geprek juara,” pungkasnya. (C1/Wahyu Saputra)