Harian Sederhana, Depok – Banyak strategi yang harus dilakukan oleh peggiat bisnis dalam menghadapi proses membangun jaringan usaha. Salah satunya pemilihan jenis produk yang mampu menarik minat para konsumen.
Seperti yang dilakukan Risa Diniaty yang merupakan pemilik brand Bir Pletok Putri yang ingin berbagi resep kesuksesan dalam berbisnis. Kepada Harian sederhana, ibu dua anak ini mengatakan memilih kuliner tradisional dengan alasan banyak dicari konsumen.
Bir pletok adalah minuman khas betawi yang terbuat dari jahe, cengkeh, kapulaga, kayu manis, gula merah, pala, serai dan rempah-rempah lainnya. Minuman ini sama sekali tidak mengandung alkohol.
Alasan dirinya lebih memilih memproduksi kuliner tradisional sendiri lantaran saat ini para pecinta kuliner sudah bosan dengan sajian makanan internasional. Rasa keingintahuan mereka akan cita rasa tradisional seakan tidak terbendung.
“Awalnya coba-coba saja karena saya kan orang Betawi. Di depan rumah kebetulan ada masjid dan sering berlangsung pengajian, kemudian saya berikan bir pletok buatan sendiri ternyata banyak yang suka,” ucap Risa, Senin (6/5/2019).
Petualangan berbisnis Risa ternyata tidak berhenti disitu, berkat bantuan Ketua UMKM Bojong Sari Maju Bersama (Bosama), Eis Rahmawati dirinya diberikan kesempatan untuk ikut Bazaar.
“Responnya juga bagus, waktu itu saya ikut perlombaan di kecamatan dan akhirnya memperoleh juara dua,” jelasnya.
Seiring berjalannya waktu, wanita berhijab ini masuk menjadi anggota Usaha Menengah Kecil Masyarakat atau UMKM. Risa mengaku digembleng dengan mendapatkan pelatihan dan memperoleh bantuan dalamĀ mengurus sertifikat legalitas produk.
“Usaha sekarang sudah banyak resailer ambil di saya pengiriman ke Jakarta, Tangerang,” terangnya.
Sementara itu, penghasilan juga terus bertambah dalam satu bulan warga Perumahan Gading Depok Ressidence bisa meraup keuntungan senilai Rp 4 juta sampai Rp 5 juta.
“Modal awalnya cuma Rp 500 ribu saja, tapi penghasilan alhamdulilah ningkat dan lancar. Saya sebetulnya bertujuan ingin memperkenalkan produk tradisional ini kepada masyarakat, karena orang selalu berpikir kalau bir pletok itu sama seperti wedang jahe. Kenyataannya beda jauh, bir pletok banyak menggunakan rempah – rempah sedangkan wedang jahe, hanya gula Jawa dan jahe saja,” tandasnya.
(*)