Menu

Mode Gelap
Perjuangan Nanu Membangun Bisnis Advertising Mulai Bisnis WO dari Nol, Kini Teh Yani Kantongi Omset Ratusan Juta Per Bulan

Depok

Blackout dan Ingatan PLN Pada Peristiwa 1997

badge-check


					Peristiwa padamnya listrik di sejumlah daerah di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta yang terjadi pada Minggu, 4 Agustus 2019 menjadi catatan kelam PLN sejak kasus serupa di tahun 1997. Perbesar

Peristiwa padamnya listrik di sejumlah daerah di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta yang terjadi pada Minggu, 4 Agustus 2019 menjadi catatan kelam PLN sejak kasus serupa di tahun 1997.

Harian Sederhana, Depok – Sejumlah wilayah di Kota Depok kembali mengalami pemadaman listrik pada Senin pagi, 5 Agustus 2019. Tak hanya menyasar pemukiman, kondisi itu juga terjadi di pusat perbelanjaan, pusat pelayanan umum hingga kantor pemerintah setempat.

Data yang dirangkum PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyebutkan, sejumlah wilayah yang terdampak diantaranya Jalan Raya Sawangan, Jalan Bojongsari, Kampung Curug Sawangan, Kampung Duren Mekar Seribu, Jembatan Serong, Bulak Taman, Kampung Pabuaran, Citayam, Jalan Raya Bojonggede dan Jalan Pengasinan serta kawasan Kecamatan Tapos dan Beji.

Kemudian, di kawasan Arco Sawangan, Jalan Arif Rahman Hakim, Kampung Lio Pancoran Mas, Ratu Jaya, Jalan Nusantara, Cimanggis, Kantor Wali Kota Depok, Rumah Sakit Bunda Aliya, ITC Depok, Pitara, Pancoran Mas.

Namun, untuk sejumlah tempat pelayanan seperti rumah sakit dan pusat perbelanjaan telah diantisipasi oleh masing-masing pihak dengan menggunakan mesin genset.

Humas PLN Depok, Setyo Budiono mengungkapkan, kondisi itu terjadi akibat daya listrik yang masuk ke Kota Depok belum masuk secara keseluruhan atau baru sekira 65 persen.

“Kami sampaikan permohonan maaf sampai saat ini kami baru bisa memulihkan 65 persen kelistrikan di Kota Depok,” tuturnya, Senin (05/08).

Penyebabnya, lantaran beberapa pembangkit listrik seperti PLTU Pelabuhan Ratu, Lontar, Labuhan, Cilegon, Muarakarang dan Priok yang masih padam dan belum bisa operasi.

“Ya intinya sampai hari ini (kemarin-red) yang diizinkan baru masuk sekira 65 persen di Depok, karena di bagi-bagi dengan kota-kota lain yang belum bisa dihidupkan karena kemampuan pembangkit yang masih ada kendala,” katanya.

Ketika disinggung berapa lama proses yang dibutuhkan untuk kembali normal, Budiono mengaku hal itu kewenangan pengatur beban PLN pusat.

“Pengoperasian pembangkit pasca gangguan membutuhkan waktu, kita akan terus koordinasi dan menunggu perkembangan lanjutan dari unit-unit PLN yang terkait dengan pengaturan beban listrik. Demikian yang dapat kami sampaikan, sekali lagi kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” katanya.

Sementara itu, dirinya berharap bagi masyarakat yang rumahnya teraliri listrik agar senantiasa menghemat. Terutama untuk gedung-gedung bertingkat segera mengaktifkan genset.

“Ya, penghematan ini, seperti mematikan lampu yang tidak diperlukan. Bagi yang memiliki genset alangkah baiknya segera digunakan,” pungkasnya.

Kerjakan PR Ditemani Cahaya Lilin

Pemadaman listrik kembali terjadi di beberapa wilayah Kota Depok menyebabkan warga kebingungan. Seperti yang terjadi di Kampung Lio, Kecamatan Pancoran Mas, RT 02/13 Kota Depok.

Dari pantauan, sejumlah anak-anak di Kampung Lio mengalami kesulitan dalam belajar lantaran kurang penerangan. Seperti yang dialami Kalista, seorang pelajar SD yang harus mengerjakan PR dengan ditemani cahaya lilin.

“Susah tulisannya ga kelihatan,” tutur Kalista pada Senin (05/08) malam.

Bocah yang masih duduk di kelas dua di salah satu sekolah dasar negeri Kota Depok itu mengatakan sejak malam kemarin dirinya harus belajar tanpa penerangan.

“Iya, ini dibantu sama mama juga. PR alhamdulillah bisa selesai, tapi lama ngerjainnya,” katanya.

Sementara itu, Tati (50) nenek Kalista mengatakan lampu sempat nyala sekitar pukul 01.30 WIB dini hari kemudian sekitar pukul 15.00 WIB hingga malam hari ini listrik kembali padam.

Pasokan listrik yang terhenti membuat keluarganya kesusahan terutama untuk memperoleh air bersih. Pasalnya, mesin air untuk mengalirkan air tidak bisa digunakan ketika listrik padam.

“Air juga jadi susah, kita bingung harus bagaimana sampai malam ini listrik belum juga nyala,” bebernya.

Investigasi PLN

Peristiwa padamnya listrik di sejumlah daerah di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta yang terjadi pada Minggu, 4 Agustus 2019 menjadi catatan kelam PLN sejak kasus serupa di tahun 1997.

“Iya pernah. Tahun 1997. Jadi Jawa-Bali blackout. Kemudian September 2018 itu parsial. Itu kejadian di Bekasi. Kalau dlihat dari kurun waktu ini tidak sering,” kata Plt Dirut PLN, Sripeni Inten Cahyani saat memberikan keterangan di kantor PLN Cinere, Depok pada Minggu, 4 Agustus 2019.

Sripeni meyakini, peristiwa padamnya aliran listrik secara masal di wilayah Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta adalah murni masalah teknis dan tidak ada muatan politis.

Hal itu diungkapkan Sripeni ketika disinggung sejumlah awak media lantaran baru menjabat beberapa hari sebagai Plt Dirut di perusahaan milik negara tersebut.

“Ini berkaitan teknis. Kami tidak melihat ini suatu hal bersifat politis,” katanya.

Namun demikian, pihaknya berjanji bakal melakukan investigasi mendalam terkait peristiwa padamnya aliran listrik tersebut.

“Ya tentunya investigasi internal akan dilakukan mencari roat coast. Namun untuk melihat independensi, kami dari PLN akan menunjuk tim independen. Kami membutuhkan waktu,” ujarnya.

Ketika disinggung berapa lama waktu yang dibutuhkan PLN terkait investigasi tersebut, Sripeni belum bisa berkomentar banyak.

“Secepatnya, kami jadi sudah ada tim, kemudian kita sudah ada kerja sama dengan perguruan tinggi yang selalu kita libatkan. Mudah-mudahan tidak lama ya. Karena kalau lama kita tidak bisa inprove,” katanya

“Cuma jangan terlalu cepat. Nanti tidak bisa melihat secara komprehensif. Ya, mudah-mudahan satu sampai 2 bulan kita akan dapat hasil komprehensif,” timpalnya lagi.

Sripeni mengaku dirinya memimpin langsung proses recovery (pemulihan). Dirinya mengatakan, pada pukul 16:27 listrik dari Jawa Timur masuk dari Saguling dan Cirata.
“Dari situ kita tunggu sampai ke Cibinong sampai ke Depok. Alhamdulillah pasokan listrik sampai ke Gandul. Mudah-mudahan berjalan lancar proses recovery ini,” katanya.

Setelah dari Gandul, pihaknya akan memasok ke Suralaya dan menuju Muara Karang.

“Mudah-mudahan sistem berjalan lancar, kira-kira akan bisa pulih dalam tiga jam. Untuk Banten dan Jabar akan dipasok Suralaya. Penormalan kira-kira masih empat sampai lima jam. Mudah-mudahan tidak lebih sampai pukul 00.00. Kami berupaya merecovery sistem kami,” katanya.

Pada saat ini, lanjut Sripeni, pihaknya fokus di recovery. “Sumber daya akan kami fokuskan sistem pelistrikan. Kamu akan melakukan improvemen internal dan investigasi internal,” tandasnya. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Sibuk Kampanye Pilkada, Calon Wali Kota Depok Imam Budi Hartono Juara Lomba Penulisan Tingkat Nasional

10 Oktober 2024 - 12:42 WIB

Kocak Heri Hore Sebut Istilah ‘Orang Miskin Dilarang Sakit’ Tidak Berlaku di Kota Depok

4 Oktober 2024 - 09:42 WIB

Sebelum Penetapan Calon, Imam Budi Hartono Didoakan Ratusan Wali Santri Dan Alumni Gontor

22 September 2024 - 17:09 WIB

Jelang Penetapan Calon Walikota Dan Wakil Wali Kota Depok, Ratusan Wali Santri, Alumni Gontor mendoakan Imam Budi Hartono sukses dalam Pilkada tahun 2024.

Pemeritah Kota Depok Bangun Eco Park di Tahura Cagar Alam, Imam Budi Hartono: Seperti Kebun Raya Bogor

21 September 2024 - 17:29 WIB

Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono. Dok. Biznisku.id

Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono Lepas Ratusan Santriwati ke Pesantren Gontor di Masjid At Thohir

21 September 2024 - 17:15 WIB

Trending di Depok