Harian Sederhana, Depok – Empat daerah di Jawa Barat masuk ke dalam zona merah penyebaran corona atau Covid-19. Keempat daerah tersebut adalah Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok dan Kota Bekasi (Bodebek). Sebab jumlah penyebaran hampir menyerupai wilayah DKI Jakarta. Untuk itu, masyarakat Bekasi diminta untuk waspada.
Untuk di Kota Bekasi sendiri, Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 81 orang dengan rincian, 56 orang proses pemantauan dan 25 orang selesai pemantauan. Sedang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 52 orang.
Adapun rinciannya 45 orang masih dirawat dan 7 orang pulang dan sehat. Sementara kasus positif virus corona sebanyak 9 orang yang saat ini masih dilakukan perawatan. Data ini masuk hingga Sabtu (21/03) malam dari berbagai laporan dari rumah sakit di Kota Bekasi.
Di Depok sendiri, kasus positif yang terkonfirmasi sebanyak 13 orang dan jumlah pasien yang sembuh sebanyak 4 orang. Jumlah PDP sendiri sebanyak 87 orang. Dengan rincian, yang sudah ditangani sebanyak 9 orang dan 78 orang masih dalam pengawasan.
Untuk ODP di Kota Depok sebanyak 393 orang dan yang sudah selesai ditangani 182 orang serta masih dalam pemantauan sebanyak 211 orang. Data tersebut diambil per Minggu (22/03) sore.
Menanggapi daerahnya masuk ke dalam zona merah, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan wilayahnya masuk zona merah dalam penyebaran corona. Sebab, jumlah penyebaran hampir menyerupai wilayah DKI Jakarta. Untuk itu, masyarakat Bekasi diminta untuk waspada.
“Penyebaran corona mulai mengkhawatirkan. Kota Bekasi saat ini masuk zona merah dengan tingkat penyebarannya yang sangat rawan,” tutur Rahmat usai menyiapkan tempat test massal di Stadion Patriot Chandrabaga di Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Minggu (22/3/2020).
Rahmat menegaskan, untuk mengantisipasi penyebaran virus yang berasal dari Wuhan China tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bersama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan melakukan test massal di Stadion Patriot Chandrabaga mulai pekan ini.
Untuk itu, pemerintah mengeluarkan kebijakan baru dengan meminta seluruh perkantoran atau apapun yang berada di Kota Bekasi untuk sementara selama sepekan kedepan tidak ada aktivitas sementara untuk menekan penularan virus corona ini di wilayah yang berada di Timur DKI Jakarta ini.
Sementara, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memerintahkan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi untuk meniru seluruh kebijakan DKI Jakarta terkait penanganan virus corona.
“Arahan saya pada Wali Kota Bekasi yang pertama, kebijakan yang ada di Jakarta itu tolong di-copy, karena situasinya persis, kotanya padat kemudian statistik jumlah ODP (orang dalam pemantauan) juga tertinggi, sehingga dilakukan hal yang sama,” tuturnya.
Salah satu kebijakan yang ditiru ialah meniadakan kegiatan perkantoran selama seminggu ke depan agar warga tetap berada di rumah sehingga bisa menekan penularan virus corona.
“Artinya minggu ini saya rekomendasi arahan kepada Pak Wali untuk tidak ada kantor-kantor yang melaksanakan kegiatan sehari-hari seperti halnya di Jakarta mulai Senin sampai seminggu di masa kritis,” ucap Emil.
Emil menyampaikan, persebaran kasus Covid-19 di Jawa Barat memang berada di kota-kota satelit Jakarta yakni Bekasi, Bogor dan Depok. Bahkan, dari 55 kasus positif Covid-19 di Jawa Barat, sebanyak 41 pasien tersebut di tiga kota tersebut.
Mantan Wali Kota Bandung ini lantas berharap dengan adanya kebijakan tersebut, masyarakat bisa tetap di rumah untuk menurunkan tren penyebaran virus corona ini di Jawa Barat.
Hingga Minggu (22/3/2020) sore ini, data pemerintah pusat menyebutkan bahwa total ada 514 kasus pasien Covid-19 atau positif virus corona. Hal ini diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu.
“Sampai hari ini, pukul 12.00 WIB, ada penambahan 64 orang. Sehingga total 514 orang,” ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Minggu sore.
Dari jumlah itu, terdapat penambahan jumlah pasien sembuh, yakni dua orang. Dengan demikian, total pasien sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, yakni sebanyak 29 orang. (*)