Harian Sederhana, Cibinong – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor secara serius akan mengembangkan Desa Susukan, Kecamatan Bojonggede menjadi kawasan Transit Oriented Development (TOD). Yang mana nantinya dilokasi tersebut akan jadi pusat pertemuan transportasi publik mulai dari kereta, bus hingga angkutan kota.
Dikawasan itu nantinya akan dibuat terminal tipe A, pusat perbelanjaan, apartemen serta rusun. Intinya, TOD tersebut akan jadi pusat ekonomi baru bagi warga sekitar Bojonggede.
Mengenai pembangunan TOD, nantinya pemerintah akan menggandeng pihak swasta. Seperti dikatakan Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Edi Nursalam.
Edi menuturkan, Desa Susukan adalah lokasi yang memang telah dipilih untuk pengembangan TOD. Selain ada Stasiun Bojonggede, Desa Susukan juga ujung dari jalan Tol Depok-Antasari dimana jalan tersebut adalah penghubung antara Kota Depok dan Kabupaten Bogor.
Edy juga menuturkan, untuk pembangunan TOD itu tidak bisa menggunakan APBN dan APBD yang terbatas. Untuk itu biaya akan dibebankan kepada investor yang akan bekerja sama.
“Kita berikan mereka (investor-red). Kami tugaskan mereka membangun terminal, jadi dapat terminalnya dan ada kolaborasi, mereka membangun mal atau apa di situ, pemerintah nanti terima gratis,” jelas Edi.
Edi katakan, pengembangan TOD sendiri sudah dibuat BPTJ di beberapa terminal tipe A, salah satunya di Terminal Baranangsiang, Kota Bogor. Kemungkinan akan berkembang ke Jatijajar dan Cibinong.
Sementara, Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappedalitbang Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika menjelaskan rencana pembangunan terminal tipe A oleh BPTJ akan dibarengi dengan tekad Pemkab Bogor membuat Cibinong Raya menjadi pusat kegiatan Kabupaten Bogor.
Nantinya, kawasan Kecamatan Bojonggede akan menjadi titik simpul wajah modern Kabupaten Bogor. Dia juga memaparkan, kehadiran tol Jagorawi II, juga merupakan salah satu unsur dimana rencana pembangunan akan dipusatkan di sisi barat Kabupaten Bogor.
“Warga Kabupaten Bogor Barat nantinya tidak harus selalu ke stasiun Bogor jika mau bepergian, cukup ke TOD ini,” katanya
Ajat juga menegaskan jika hanya mengandalkan APBD, pembangunan TOD tidak akan dapat terealisasi, itu disebabkan minimnya anggaran.
Untuk itulah dibutuhkan investor agar perkembangan daerah lebih cepat. Dia juga memaparkan, rencana pembangunan TOD Bojonggede saat ini masih pada tahap kajian di Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW).
“Kalau cuma mengandalkan APBD, pembangunan tidak jalan. Kapan Kabupaten ini bisa maju,” pungkasnya. (*)