Harian Sederhana – Badan Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo-Sandi Kabupaten Bogor menghimbau kepada masyarakat untuk menunggu hasil real count yang dikeluarkan KPU dalam Pemilu 2019. Hasil quick count yang dikeluarkan banyak lembaga survei dianggap meresahkan masyarakat.
Hal itu disampaikan Suhandi, Ketua BPD kabupaten Bogor saat ditemui di Kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra di Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (18/04).
“Quick count itu cukup meresahkan, bukan bagi stake holder partai tapi bagi masyarakat. Seolah-olah itu opini yang diciptakan,” tutur Suhandi kepada Harian Sederhana.
Suhandi juga menghimbau kepada masyarakat agar menunggu hasil real count. Dari hasil quick count yang ada Suhandi meminta jangan dulu mengklaim kemenangan karena akan menimbulkan kegaduhan.
Sebelumnya, banyak lembaga survei menyatakan bahwa capres nomer urut 01 Jokowi-Ma’ruf unggul sekitar 10 persen dari pasangan Prabowo-Sandi melalui hasil quick count.
Suhandi menuturkan, tim saksi partai beserta relawan yang mengawasi pemungutan suara di Kabupaten Bogor mengumpulkan hasil penghitungan suara berbentuk formulir C1. Dari hasil tersebut Suhandi menyatakan Prabowo-Sandi unggul di banyak TPS di 40 kecamatan.
“Kita lihat di setiap data C1 rata-rata unggul di tiap TPS. Nyaris tidak ada 02 yang unggul, paling hanya beberapa TPS,” kata Suhandi.
Suhandi mengungkapkan bahwa rakyat membutuhkan perubahan, dilihat dari hasil penghitungan yang dilakukan relawan 02 yang tergerak murni dari rakyat.
“Kita juga turun ke lapangan semua dari berbagai elemen, relawan dari FPI yang terdaftar 150 orang, mereka murni bergerak dari rakyat karena mereka memiliki harapan baru. Untuk di Kabupaten Bogor sendiri Prabowo-Sandi meraup suara sebanyak 72 persen,” tutupnya.