Harian Sederhana, Depok – Sungguh menyenangkan menekuni hobi sekaligus menjalankan usaha secara bersamaan. Dengan kata lain, kerja cerdas untung pun berlimpah. Tentunya hal ini bisa menjadi contoh terutama bagi pengusaha muda yang baru terjun ke dunia bisnis.
Seperti yang dilakukan Candra Pujo Astomo, pemilik brand Autobetta yang khusus menjual ikan jenis cupang. Kepada Harian Sederhana Candra bercerita mengenai usaha unik yang ditekuninya selama kurang lebih lima tahun.
Berawal dari kegemaran Candra yang sering mengadu ikan cupang, hewan air tawar yang memiliki karakter unik dengan ciri khas buntutnya berwarna warni dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya.
“Belakangan ini, saya coba membudidayakan ikan tersebut dengan cara di ternak atau ngebridge sebutannya. Dari dia (ikan cupang) masih kecil sampai besar dan siap jual,” tutur Candra, Selasa (25/6/2019).
Proses ternak ikan tersebut, dimulai melalui pemilihan indukan yang dinilainya bagus. Menurut warga Bendungan RT 03 RW 01 Cilodong Kota Depok ini, biasanya Cupang indukan yang bagus itu berusia lima atau delapan bulan.
“Lalu, kita satukan antara jantan dan betina nanti akan kelihatan ketika memproduksi telur tandanya keluar busa atau buih – buih. Kalau sedang bertelur, tidak usah diberi makan karena dia masih memiliki kantung telur,” jelasnya.
Selama proses beternak, Candra menggunakan beberapa media atau wadah tempat menampung Ikan Cupang. Dirinya menegaskan, menjalani usaha tersebut tidak terlalu sulit.
“Nanti setelah telurnya lahir dan menjadi ikan usia dua bulan baru kita beri makan cacing sutra, kutu air, jentik nyamuk. Saya biasanya menggunakan wadah seperti stereoform, akuarium dan lain – lain,” bebernya.
Candra menegaskan, ikan cupang ternakannya sering mengikuti kontes baik skala nasional (SNI) maupun Internasional (IBC). Hebatnya, hewan tersebut juga bisa diekspor ke mancanegara seperti Amerika dan Italia.
Menurut dia, ada beberapa grade Cupang yang dijual ke pasaran harganya pun berbeda-beda. Grade C yang biasa di jual di depan sekolah atau toko yang menjual ikan hias dijual senilai Rp 2 Ribu – Rp 10 Ribu, Grade B Rp 20 Ribu – Rp 100 Ribu, Grade A yang diakuinya Cupang spesial dijual dengan harga Rp 100 Ribu – Rp 1 Juta.
“Kalau eksport, diatas Seratus Dolar kebanyakan mereka membeli ikan ini untuk penghias rumah,” tandasnya.
Pria yang merupakan anggota Usaha Menengah Kecil Masyarakat (UMKM) Wira Usaha Baru (WUB) Kota Depok ini menerangkan usaha lewat jalur hobi diyakini sangat menguntungkan. Candra memaparkan, selain mengurangi stres juga banyak mengenal orang – orang baru sesama pecinta Cupang.
“Ya, disini kita jadi banyak jaringan seperti ikut komunitas ikan dan UMKM juga. Saling sharing soal pemasaran usaha pokoknya asik lah,” tandasnya.
Terakhir Candra sedikit memberikan tips bagi para pengusaha mula agar tidak pernah malu untuk mendalami hobi dengan tujuan membangun usaha.
“Komunitas hobis, ini kan lagi naik daun. Ternak ikan hias juga masuknya kesitu, intinya jangan malu dari peternak. Masyarakat ini, seneng ikan buat hilangin stres liat pergerakkan ikan selain itu, bisa nambah saudara dan temen,” pungkasnya.
(*)