Harian Sederhana – Usai diresmikannya program ‘Bogor Ngaos’ oleh Ade Yasin selaku Bupati Bogor, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor berencana akan menjalankan Baca Tulis Al Quran (BTQ) sebagai pendukung Bogor Ngaos.
Kepala Disdik Kabupaten Bogor, TB Luhfie Syam menuturkan kedepannya program Bogor Ngaos sendiri akan tidak hanya sekedar membaca Al-Quran saja, melainkan juga mempelajari dengan membaca, menulis, dan bacaan shalat.
Tentunya jelas Luhfie program itu akan dikemas dalam BTQ, sehingga mereka (siswa) mengenal huruf hijaiyah dan bisa membaca. Lalu Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor telah melakukan Training Of Trainer (TOT) yang diikuti para guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kabupaten Bogor.
“Ada pun pembelajaran BTQ ini dengan mengunakan metode Tarsanah yaitu membaca Al Quran yang terdiri dari unsur tartil, sar’i dan nagham,” tuturnya.
Luhfie menjelaskan, untuk tartil sendiri adalah membaca dengan jelas dan tenang, mengeluarkan huruf dari makhrojnya dengan memberikan sifat asli maupun sifat yang berubah serta memperhatikan makna ayat.
“Lebih jelasnya, membaca tartil adalah membaca dengan tidak tergesa-gesa,” ucap dia.
Selanjutnya metode sar’i artinya cepat. Karena metode Tarsana dimulai dengan pengenalan huruf satu persatu yang diucapkan oleh pemgajar kemudian ditirukan oleh para siswa, di situ otak kiri bekerja.
Kemudian otak kanan, sambung Luhfie, digerakkan dengan memberikan irama lagu Al Quran pada huruf-huruf yang dibaca. Dengan begitu, para siswa lebih mudah memahami dan menghafal huruf-huruf hijaiyah dan sekaligus belajar lagu Al Quran dengan cepat dan benar.
Sedangkan Nagham artinya lagu atau irama. Dengan variasi nada suara yang teratur dan harmonis tanpa menyalahi hukum bacaan tajwid, pembelajaran menjadi semakin menarik dan menyenangkan.
“Tujuh kali pertemuan selama satu jam, Insha Allah siswa bisa membaca dan menulis Al Quran,” kata dia berharap.
Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin menyebut, Bogor Ngaos sendiri merupakan program baru yang diusung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk mencetak para siswi yang Qurani serta memahami agama Islam, dan mencintai pengajian.
Peresmian program `Bogor Ngaos` secara serentak di seluruh sekolah PAUD, SD, dan SMP negeri dan swasta di Kabupaten Bogor. Program mengaji setiap Jumat merupakan salah satu dalam Panca Karsa Bupati dan Wakil Bupati Bogor.
Ade Yasin menyebut kegiatan Jumat mengaji dilaksanakan sebelum kegiatan belajar mengajar di sekolah atau bisa dilakukan di waktu lain, terpenting tidak mengangu kegiatan belajar di kelas.
“Waktu mengaji ini selama 30 menit atau bisa 1 jam, itu nanti disesuaikan jadwal sekolah masing-masing. Nanti akan dikeluarkan Peraturan Bupati,” beber orang nomor satu di Kabupaten Bogor tersebut saat meresmikan program Bogor Ngaos di SMP Negeri 02 Cibinong, Jumat (8/2).
Ade Yasin mengatakan bagi siswa beragama non Muslim juga mendapatkan hak yang sama sesuai ajaran agamanya. Tentunya, setiap agama yang diakui di Indonesia atau mana pun melarang atau tidak membolehkan kenakalan.
“Kita (Pemkab Bogor-red) pun memberikan perhatian untuk kaum minoritas agar mereka mendapatkan hak yang sama sesuai ajaran agamanya,” tandasnya.
“Kami pun akan meresmikan program `Berbahasa Sunda` setiap Rabu dengan harapan para generasi muda bisa mencintai budaya yang ada di Kabupaten Bogor yaitu Budaya Sunda,” tutupnya. (Wahyu Saputra)