Harian Sederhana, Depok – Kasus bocah tenggelam kembali terjadi di Kali Ciliwung, Depok. Tak tanggung-tanggung, peristiwa itu kini dialami dua korban sekaligus, Rabu (26/6/2019). Dengan kejadian itu tercatat, sudah ada tiga bocah yang tenggelam di kali tersebut dalam sepekan terakhir.
Data yang berhasil dihimpun menyebutkan, kedua bocah malang yang kini tenggelam ialah Mohammad Rafli Adrian (14) dan Muhammad Edis (11), warga Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok.
Raihan salah satu saksi mata yang juga rekan korban mengungkapkan, peristiwa itu bermula ketika mereka sedang bermain di kali tersebut dengan menggunakan perahu karet dari ban dalam, sekira pukul 12:00 WIB. “Saya sudah bilang yang enggak bisa berenang jangan ikut. Tapi Edis bilang bisa,” katanya di lokasi kejadian.
Tiba-tiba, ditengah perjalanan, perahu ban yang digunakan sejumlah bocah itu terjungkal. Edis pun terseret aliran kali. Rafli yang berusaha menolong rupanya tak kuasa menahan, hingga akhirnya kedua bocah malang itu pun hanyut dan akhirnya hilang tenggelam.
“Korban sempat teriak minta tolong tapi enggak ada yang berani. Enggak lama setelah itu hilang begitu aja,” ujarnya.
Nasrullah (35) warga yang tinggal mengontrak tak jauh dari lokasi kejadian mengatakan sempat mendengar teriakan tepat dari arah sungai. Dia langsung mendekat kearah suara tersebut, dengan maksud mencari tahu.
“Saya denger minta tolong anak kecil, ternyata ada yang tenggelam,” katanya.
Saat itu Nasrullah mengaku dirinya tak berani turun karena tidak bisa berenang dan mencoba memanggil warga lain untuk segera menolong, diduga kedua korban bermain bersama beberapa temannya namun hanya mereka berdua saja yang turun dan berenang di kali.
“Temen-temennya pada nangis di pinggir kali, mereka juga tidak bisa nolongin,” imbuhnya.
Ditemukan Tewas
Setelah proses pencarian selama lebih dari 4 jam, Tim SAR akhirnya berhasil menemukan jasad salah satu bocah tersebut. Diketahui ia adalah Muhammad Edis. Tubuh bocah laki-laki itu ditemukan sekira pukul 17:54 WIB. Sedangkan rekannya, yakni Mohammad Rafli Ardian (11 tahun), hingga kini belum ditemukan.
Ketua Tim Pencarian dari Basarnas Jakarta, Rizky Dwiyanto mengungkapkan, korban atas nama Muhammad Edis ditemukan oleh dua penyelam dengan posisi berada di kedalaman sekira 5 meter.
“Untuk kronologis penemuan sudah ada titik yang memang dicurigai. Kemudian kita lakukan pencarian dengan dua penyelam. Adapun kondisi korban ditemukan dengan posisi tertelungkup dibawah sedalam lebih dari empat meter,” katanya.
Proses pencarian korban memakan waktu yang cukup lama lantaran kondisi medan yang cukup berat. Ya, meski permukaan kali terlihat cukup tenang dan tidak deras lantaran musim kemarau, namun rupanya di beberapa titik terdapat pusaran air arus bawah yang cukup kuat dan deras.
Kondisi ini semakin membuat petugas kesulitan karena banyaknya bebatuan atau karang yang diyakini membuat korban tersangkut dibawah kali.
“Iya, kendala di lapangan arus cukup deras bagian bawah. Kelihatannya dari atas permukaan dangkal dan tenang tapi dibawah Ciliwung ini banyak arus deras yang bisa menyeret ke dalam,” jelasnya.
Selanjutnya, jasad bocah malang itu kemudian dibawa petugas ke rumah duka yang tak jauh dari lokasi kejadian yakni di kawasan Kampung Poncol, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok. Isak tangis keluarga dan kerabat pun pecah begitu mengetahui Edis pulang dalam kondisi terbujur kaku.
Sebelumnya, peristiwa serupa juga dialami oleh Brama Bakti, bocah 10 tahun warga Bojonggede. Brama ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di Kali Ciliwung pada Senin 24 Juni 2019. Atas sederet kasus itu, petugas pun mengimbau warga, khususnya para orangtua untuk menjaga buah hati saat melakukan aktivitas di bantaran Ciliwung.
(*)