Harian Sederhana, KAMPUS UI – Terkait tuntutan pulsa BEM UI, sebenarnya pemberian pulsa kepada mahasiswa yang kurang mampu diam-diam sudah dilakukan UI.
Saat dikonfirmasi terkait tuntutan BEM. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Rosari Saleh, mengatakan saat pembelajaran jarak jauh (PJJ) direncanakan, rektorat sudah melakukan survey awal.
Dari survey diketahui bahwa ada sekitar 16 persen mahasiswa UI yang membutuhkan subsidi internet.
“Tapi kan kita lihat bisa jadi dampak Covid-19 ini akan menurunkan pendapatan orang tua. Yang tadinya jawab mampu akhirnya bisa juga nggak mampu beli pulsa. Jadi kami koordinasikan untuk mengerahkan kekuatan alumni per fakultas,” kata Rosari saat dikonfirmasi wartawan pada Kamis(16/4).
Rektor mendelegasikan seluruh pimpinan fakultas membuat jejaring “rantai kebaikan” bersama para alumni agar tidak mengalihkan sumber daya dari UI yang bisa dilakukan untuk membantu penanggulangan Covid-19.
Sehingga bahu membahu pun dilakukan pimpinan, alumni dan BEM masing-masing fakultas untuk melakukan pendataan.
Di antara yang sudah berjalan adalah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, FISIP, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Budaya, FASILKOM dan Fakultas Ilmu Keperawatan.
Rata-rata yang sudah berjalan Rp 100 ribu/bulan untuk mahasiswa kurang mampu. Karena fakultas lebih mengerti kondisi mahasiswa per mahasiswanya.
Dari situlah, bantuan mengalir lewat berbagai fasilitas dari internet hingga beasiswa baru yang dimunculkan inisiatifnya oleh para alumni.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian alumni pada adik-adiknya juga BEM fakultas yang sudah mendata dengan cermat kebutuhan teman-temannya,” ujarnya.
Dalam kondisi penanggulangan Covid-19, UI tak bisa tinggal diam dan semua lini bergerak berbagi tugas.
Pihak UI sendiri terlibat aktif untuk melakukan inovasi-inovasi juga menyediakan laboratorium yang sudah ditunjuk Menteri Kesehatan untuk pengecekan/screening spesimen COVID-19 wilayah DKI Jakarta.
“Tidak ada yang berpangku tangan. Kakak bantu adik. Universitas menjaga sistem belajar dan tetap harus bertenaga dan berpikir untuk membantu negara,” ucap profesor perempuan bidang Fisika itu.
Saat ini pun, beberapa mahasiswa akan menggalang donasi khusus untuk pengadaan reagen bagi laboratorium UI agar 6 mesin di laboratorium mikrobiologi klinik UI didedikasikan bisa dimaksimalkan memenuhi target pemeriksaan 1.000 spesimen per hari. (*)