Harian Sederhana, Limo – Jumlah sumur warga mengalami kekeringan di RW 02, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo terus bertambah, dimana sebelumnya berjumlah 20, kini menjadi 40 sumur. Hal itu diduga akibat dampak dari pembangunan proyek Jalan Tol Depok – Antasari (Desari). Akibatnya warga kesulitan memperoleh air.
Ari, warga RT 04/ RW 02, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo mengakui hampir sebagian sumur warga yang berbatasan dengan proyek Jalan Tol Desari kekeringan akibat sumber mata air hilang terkena proyek jalan tol.
“Hampir sebagian besar sumber mata air maupun kantong air yang ada hilang akibat pengalian pondasi kontruksi jalan pembangunan tol Cinere-Jagorawi,” katanya, kemarin.
Sementara itu, Lurah Grogol, Danudi Amin menambahkan hasil pengecekan lapangan dan survai aparatur kelurahan, sumur warga yang kekeringan diduga dampak proyek Jalan Tol Desari menjadi bertambah
Menurut dia, sebelumnya ada sekitar 20 warga RW 02 yang mengeluhkan dan minta perhatian pihak Kelurahan Grogol karena sumurnya kekeringan diduga akibat proyek Jalan Tol Desari, namun saat ini jumlahnya bertambah.
Setelah ada keluhan warga itu dari pihak kelurahan kemudian dilakukan pengecekan serta pendataan di lapangan. Saat meninjau ke lapangan, ternyata sumur warga yang kekeringan akibat dampak proyek Jalan Tol Desari sebanyak 40 rumah yang terletak di RT 03,04 dan 05 RW 02.
“Jadi, sebelumnya yang mengalami kekeringan 20 sumur warga, sekarang ini ada penambahan menjadi 20 lagi sehingga totalnya 40 sumur yang mengalami kekeringan,” terangnya.
“Jumlah itu tentunya bisa saja bertambah melihat kondisi proyek yang sebagian besar menghilangkan empang, kantong air atau mata air yang selama ini ada di kawasan tersebut, ” ujarnya.
Dia mengatakan secepatnya mengirim surat kepada kontraktor pembuat Jalan Tol Desari untuk mencari solusi atas permasalahan sehingga masalah kekeringan sumur dapat diatasi secepatnya.
“Kami belum tahu, bagaimana solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini, apakah pihak kontraktor harus menyuplai air bersih untuk keperluan MCK warga atau ada solusi lain, nanti dibicarakan dengan pihak kontraktor,” ucap Lurah.
Di tempat terpisah, perwakilan dari kontraktor Tol Desari, Ruhimat, mengaku sempat mendatangi lokasi permukiman warga terdampak pembangunan tol mengaku siap untuk bertanggung jawab guna mengatasi masalah tersebut.