Harian Sederhana, Depok – Himpunan Pengusaha Minyak Bumi Gas Kota Depok menambah alokasi pasokan gas bersubsidi tiga Kilogram sebanyak 64 ribu tabung.
Ketua Himpunan Pengusaha Minyak Bumi dan Gas (Hiswana Migas), Ahmad Badri kepada wartawan pada Rabu(11/3) mengatakan, medapatkan alokasi tambahan dalam bentuk droping kepada agen-agen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Penambahan per hari saat ini 16 ribu tabung, jika dikalikan empat maka ada 64 ribu tabung yang digelontorkan Pertamina untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,”katanya.
Ia menambahkan, penambahan jumlah itu diluar alokasi regular yang telah ditetapkan, sekitar 1,6 juta tabugn per bulan. Dikatakannya, Pertamina tidak bisa jor-joran dalam memberikan alokasi tambahan.LPG 3 Kg merupakan barang subsidi dan diberikan sesuai kebutuhan.
“Jika dirasa masih kurang pemerintah daerah dan Pertamina akan memberikan tambahan lagi,”katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, penyebab kekurangan LPG 3 Kilogram akhir-akhir ini lebih karena banyaknya permintaan yang terjadi di Februari.
Sementara, suplay dari Pertamina tidak ada pengurangan. Meski di bulan Maret ini tidak ada hari besar keagamaan, sambungnya, namun setelah ditelusuri saat ini di Kota Depok banyak bermunculan usaha kecil menangah, warteg dan laundry yang menggunakan gas LPG 3 Kilogram.
Masalah banjir yang terjadi di wilayah Jakarta dan penyangga Depok seperti Bekasi juga mempengaruhi peningkatan permintaan LPG.
Karena ada warga yang berasal dari Jakarta dan Bekasi tinggal sementara ke daerah yang relatif lebih aman dari banjir dan lebih dekat dengan kegiatan mereka, salah satunya ke Depok.
Pihaknya juga telah memetakan wilayah-wilayah yang saat ini dirasa banyak permintaannya seperti Sukmajaya, Cilodong, Tapos, Cimanggis dan Pancoran Mas. Sementara untuk wilayah Beji, Cinere, Limo, Cipayung, Sawangan dan Bojongsari relatif aman.
“Kami telah minta kepada agen-agen yang telah mendapatkan alokasi fakultatif ini agar diarahkan ke wilayah-wilayah yang terjadi peningkatan permintaan. Saat ini kami melihat pelaku usaha mikro memang banyak di wilayah Timur Depok,” katanya.
Pihaknya berharap kekurangan itu tidak terjadi lagi.Ke depan, pihaknya bersama pemerintah daerah juga akan terus melakukan pengawasan terhadap penggunaan LPG 3 Kilogram. (*)