Harian Sederhana, Depok – Masyarakat terdampak wabah virus corona atau Covid-19 di Kota Depok telah menerima bantuan yang sejak Selasa (14/04) telah disalurkan. Bantuan itu sendiri diantaranya berupa logistik bagi masyarakat yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Wali Kota Depok, Mohammad Idris menuturkan, bantuan disalurkan berasal dari dana Bantuan Tak Terduga (BTT) yang sudah terkonfirmasi melalui anggaran operasional kampung siaga setiap RW. Uangnya sudah disalurkan sejak Senin (13/04) sore.
“Pagi ini (kemarin-red), dicairkan melalui bendahara kecamatan, dari situ nantinya dibagikan ke kampung siaga,” tuturnya kepada wartawan, Selasa (14/04).
Orang nomor satu di Kota Depok ini menjelaskan, bantuan tersebut terbagi dalam beberapa kategori, salah satunya pencairan bantuan pemerintah kota yang terdiri dari 30 ribu kepala keluarga (KK) terdampak Covid-19.
“Seharusnya juga sudah paling tidak paling lambat hari ini. Sudah bisa dicairkan dan akan dibagikan segera. Datanya dari kampung siaga, setiap RW sudah ada laporan. Kalau yang sekarang kita cairkan, baru Rp 250 ribu per KK yang mana total penerima bantuan sebanyak 30 ribu KK,” ujar Idris.
Ia mengaku, sebenarnya sempat mengusulkan bantuan berupa sembako. Namun dianggap tak efektif dan efisien sehingga diputuskan saja diberikan dalam bentuk uang tunai per KK.
Bantuan lain seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) masih diproses karena berhubungan data induk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Dalam data induk itu terdaftar 34 ribu KK dari 78 ribu KK yang diajukan akan mendapatkan bantuan dari APBN. Selebihnya dianggarkan dari APBD Kota Depok dengan besaran Rp 500 ribu per KK.
“Nah kita minta jatah 80 ribu KK tapi kita dapat 39 ribu KK dari provinsi yang bantuannya Rp 500 ribu/KK. Ini bisa ditutupi. Yang belum adalah pertama yang non-DTKS,” katanya.
Sedangkan untuk yang tidak masuk atau belum terdata pada kategori non-DTKS juga akan ada bantuan dari pemerintah pusat yang besarannya mencapai Rp600 ribu/KK. Dana tersebut disalurkan sebagai uang pengganti atau kompensasi karena tidak pulang kampung alias mudik.
Idris memperkirakan, masih banyak warga terdampak Covid-19, seperti dari versi komunitas. “Komunitas ini misalnya komunitas tunanetra, yayasan panti, komunitas guru agama, pendeta. Makanya ini yang terus kita berkolaborasi dengan Banggar di DPRD untuk bisa terus dianggarkan dari pos-pos kegiatan.”
Dana yang bisa dialokasikan berasal dari anggaran yang memang tidak mungkin dilaksanakan, seperti pelatihan, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bersifat taktis.
Wali Kota Depok pun menyebut sampai saat ini sudah dialokasikan dan disalurkan stimulan untuk Kampung Siaga Covid-19 sebesar Rp 2,7 miliar untuk 924 RW.
“Semoga bantuan ini dapat memperkuat PSBB dalam upaya penanganan Covid-19,” tandasnya. (*)