Untuk naik ke tingkat Utama sendiri, lanjut Bunda Elly, pemanfaatan program ramah anak harus dirasakan oleh masyarakat. Dia pun mengaku untuk mempertahankan KLA Nindya ini tidak mudah, untuk itu dirinya berharap semua lapisan masyarakat dan stakeholder harus berkolaborasi agar bisa mempertahankan atau naik kelas yakni KLA Utama.
“Kami bukan sekedar juara atau naik peringkat, tapi kita ingin memberikan satu kemanfaatan kepada masyarakat disamping menjadi salah satu breakdown Depok memiliki Perda Ketahanan Keluarga dan Perda Kota Layak Anak memang benar-bernar dirasakan oleh anak-anak maupun keluarga,” harapnya.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menyelenggarakan malam penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak 2019 di Hotel Four Points, Makassar pada 23 Juli 2019.
Malam penghargaan ini diberikan guna mendorong pemerintah daerah tingkat II memenuhi kebutuhan anak Indonesia. Target KPPPA adalah Indonesia idola anak 2030. Malam penghargaan diselenggarakan tepat pada Hari Anak Nasional yang pada tahun ini diadakan di Makassar.
Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Lenny N Rosalin mengemukakan bertambahnya jumlah kota penerimaan penghargaan Kota Layak Anak (KLA) 2019 menjadi bukti meningkatnya perhatian pemerintah daerah terhadap perkembangan anak di wilayahnya.
“Tahun lalu di Surabaya yang mendapat penghargaan KLA sebanyak 177 kabupaten/kota dan jumlahnya tahun ini cukup mendekati 200, bahkan bisa saja lebih,” ujarnya di Makassar, Selasa.
Pemberian penghargaan untuk kabupaten/kota tahun ini yang semakin bertambah dinilai membanggakan, sebab dengan bertambahnya pemberian penghargaan KLA di sejumlah daerah maka seiring dengan pemenuhan hak anak-anak di tingkat kabupaten.
Berdasarkan urutan penghargaan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) yang tiap tahun diberikan pada event KLA (dari rendah ke tinggi) dimulai dari pratama, madya, nindya, utama dan KLA.
Sekedar informasi, penilaian KLA tahun ini diawali oleh tahap evaluasi mandiri secara online atau mengevaluasi diri sendiri berdasarkan 24 indikator KLA dengan sekitar 430 item pertanyaan atau variabel evaluasi sejak April hingga Mei 2019.
Setelah hasilnya diketahui, maka tahapan selanjutnya tim pusat melihat capaian passinggread masing-masing kabupaten yang memenuhi standar.
(*)