Harian Sederhana – Pemakaian dan peredaran narkoba di Kota Depok dirasakan semakin marak. Bahkan baru-baru ini, ditemukan 20 kg sabu di dua lokasi wilayah di Kota Depok.
Terkait temuan teraebut, Wali Kota Depok, Mohammad Idris pun angkat bicara. Menurutnya, ini merupakan peringatan bagi semua pihak, baik aparat maupun warga agar selalu waspada dan peduli akan hal-hal yg terjadi di lingkungan sekitar.
“Saya sangat mengecam para pengedar narkoba yang mencari keuntungan dengan cara merusak kehidupan orang lain. Saya berharap para pengedar dapat ditindak dengan keras dan diberi hukuman yang berat untuk memberikan efek jera, ungkap Wali.
Orang nomor satu di Kota Depok ini menambahkan narkoba merupakan musuh bersama, sekaligus ancaman bagi keluarga, masyarakat dan negara. Barang haram tersebut dapat mengakibatkan kerusakan fisik maupun mental bagi penggunanya, seperti kecanduan, penurunan kesadaran, kemunduran dalam kehidupan sosial, hingga mengalami kerusakan otak.
“Belum lagi ditambah dengan efek disharmonisasi yang dialami oleh keluarga yang bersangkutan serta dampak sosial lainnya. Oleh karena itu, sudah sepatutnya hal ini kita sikapi secara terpadu oleh seluruh elemen masyarakat,” paparnya.
Wali juga berpesan kepada para pengguna maupun pihak keluarga agar segera mencari pertolongan untuk pemulihan dan rehabilitasi. Sayangi diri sendiri, keluarga, dan orang-orang tercinta dengan tetap menjaga diri dan kesehatan.
“Kepada para orangtua, tingkatkan perhatian dan kasih sayang kepada anak-anak kita, agar mereka terhindar dari pergaulan yang berpotensi mengajak mereka untuk menggunakan narkoba maupun minuman beralkohol,” katanya.
Pemkot Depok, lanjutnya, telah memiliki Perda tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol Nomor 6 tahun 2008, yang merupakan bagian dari upaya untuk menekan angka kriminal di wilayah Depok.
“Pemkot Depok melalui Dinas kesehatan Kota Depok juga siap membantu pemulihan dan rehabilitasi,” tandasnya.
Dirinya juga mengingatkan tentang pentingnya peningkatan sinergitas antara pemerintah, pengurus lingkungan, dan aparat keamanan agar memperkecil ruang bagi para pengedar dan pengguna narkoba melakukan aktifitasnya.
“Kami juga terus berupaya melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba ini dengan melakukan kegiatan lintas sektoral, yang dilakukan oleh semua perangkat daerah, seperti Diskominfo, Satpol PP, DPAPMK, Dinas Kesehatan, maupun lintas instansi seperti Polresta Depok, BNNK, Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri, maupun kantor Kemenag Depok,” paparnya.
Tidak lupa, katanya lagi, peran dan partisipasi masyarakat harus ditingkatkan sehingga mampu melakukan deteksi dini dan pencegahan dini terhadap hal-hal yang mencurigakan di lingkungan masing-masing.
“Saya mengajak warga Depok untuk ikut berperan aktif mencegah barang terlarang itu. Mengajak anak-anak, remaja dan pemuda di lingkungan untuk membuat gerakan kawasan bebas narkoba atau gerakan tolak narkoba melalui perannya sebagai satgas anti narkoba di lingkungan masing-masing,” pungkasnya.
Pihaknya pun mengajak semua warga untuk mencintai dan bersyukur terhadap nikmat Tuhan YME dengan menjauhi hal-hal yang bisa merusak kesehatan fisik dan mental, seperti narkoba dan minuman beralkohol.
“Mari kita bersama-sama mewujudkan Depok sebagai Kota yang unggul, nyaman, dan relijius,” harapnya. (Heru Sasongko)