Harian Sederhana, Depok – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memastikan tidak akan melakukan karantina wilayah atau lockdown di Kota Depok. Hal itu disampaikan Wali Kota Depok, Mohammad Idris melalui rilis yang diterima Harian Sederhana, Senin (30/03).
“Menindaklanjuti arahan pemerintah melalui Gubernur Jawa Barat bahwa untuk saat ini tidak ada kebijakan karantina wilayah,” tuturnya dalam rilis tersebut.
Orang nomor satu di Kota Depok ini menegaskan, sebagai ganti karantina wilayah Pemkot Depok berencana membentuk kampung siaga Covid-19 sebagai upaya menghambat penyebaran virus Corona.
“Pembentukan kampung siaga Covid-19 secara menyeluruh akan dibentuk di wilayah Kota Depok. Mekanisme dan teknis pengaturan akan disampaikan secepatnya,” sebut Idris.
Wali Kota Depok menambahkan akan terus berupaya menekan dan memutus mata rantai persebaran Covid-19 di Kota Depok. Ia juga mengapresiasi kerja keras yang dilakukan para tenaga medis dalam menanggulangi Covid-19.
“Kepada tenaga kesehatan kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pengorbanan yang diberikan dan kepada seluruh warga Kota Depok agar ekstra waspada dalam menghadapi penyebaran Covid-19 ini,” tutur Idris.
Hingga saat ini kasus positif Corona di Kota Depok sudah mencapai 40 kasus dengan rincian 10 orang sembuh dan empat orang meninggal dunia. Sementara untuk pasien dalam pengawasan (PDP) total sudah ada 312 kasus dengan rincian 34 orang selesai dan 278 orang masih dalam pengawasan.
Lalu orang dalam pemantauan (ODP) saat ini berjumlah 1.114 orang, selesai pemantauan 202 orang dan masih dalam pemantauan 912 orang. “Untuk PDP yang meninggal saat ini berjumlah 14 orang,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana.
Sebelumnya diberitakan, Pemkot Depok juga berencana melakukan karantina wilayah. Wali Kota Depok, Mohammad Idris Abdul mengatakan pihaknya sedang melakukan kajian bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
“Kami sedang buatkan kajiannya yang nanti akan disampaikan kepada Gubernur Jawa Barat sebagai wakil pemerintah pusat di daerah,” kata Idris melalui keterangan tertulis, Minggu (29/03).
Dia menambahkan, RS Universitas Indonesia (RSUI) yang dikhususkan untuk Covid-19 sedang disiapkan. “Selain itu juga kami rencanakan Rumah Sakit Lapangan di area RSUD, hingga alternatif menyiapkan ruang sekolah yang akan didedikasikan sebagai tempat penanganan kasus ringan Covid-19,” jelasnya.
Sementara ini, guna memutus mata rantai sebaran virus corona, pihaknya terus melakukan penyemprotan disinfektan, sosialisasi, menggerakkan relawan, pengawasan intensif bagi orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) serta yang terkonfirmasi positif.
Bahkan, sejumlah paket sembako juga telah diberikan kepada pasien ODP dan PDP yang melakukan isolasi mandiri.
“Ini demikian masif sedangkan peralatan sulit diperoleh terutama APD, di samping itu fasilitas kesehatan yang menangani Covid-19 saat ini kondisinya rata-rata sangat terbatas,” ucapnya. (*)