Harian Sederhana, Depok – Kota Depok merupakan kota pertama di Indonesia yang warganya positif Corona. Hingga saat ini jumlah positif Covid-19 di Depok semakin bertambah dan diduga sudah menelan korban jiwa namun tidak terdata.
Kondisi seperti ini memang secara otomatis membuat panik warga. Sebab bagaimana tidak, selain tidak bisa dipandang mata, Covid-19 menjadi virus yang mematikan yang tidak pandang bulu.
Berjalannya waktu, Depok menjadi kota dengan label zona merah penyebaran Covid-19. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sendiri yang menuturkan hal tersebut pada Jumat 24 Maret 2020.
Pengertian Depok sebagai zona marah Covid-19 menurut pria yang disapa Emil ini yakni, zona yang terpapar positif virus Corona. Perlu ada tindakan yang ekstra cepat buat Kota Depok. Sebab, letak geografis Depok yang dekat dengan Jakarta sebagai epicentrum utama penyebaran Covid-19. Selain itu hampir 100 persen warga Depok berkerja di Jakarta.
Meski Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meliburkan aktivitas perkantoran, namun berdasarkan data Crisis 1 Center Covid-19 Kota Depok per Selasa 24 Maret 2020 diketahui Pasien Dengan Pengawasan atau PDP ada 142 orang dan Orang Dalam Pemantauan ada 440 dan yang meninggal masih negative.
Butuh kesiapan dan kesiagaan dari pemimpin Depok dalam menekan angka yang semakin melonjak cepat. Langkah yang terukur dan pasti harus dilakukan agar sisa waktu yang ada dalam pertarungan melawan Covid-19 tidak dimenangkan oleh virus pembawa mala petaka umat manusia di dunia tersebut.
Alih-alih ingin membuat terbosan jitu dalam penanganan Corona di Depok namun Walikota M Idris malah nyaris melakukan tindakan yang bisa membuat pernyebaran Covid-19 bertambah luas. Pasalnya hampir saja pemerintah Depok menggelar kegiatan pemeriksaan masal Corona yang digelar di alun-alun Depok.
Tindakan ini pun mendapatkan pandangan dari anggota DPRD Depok, dari Fraksi PDIP, Ikravani, menurut dia apa yang dilakukan oleh Idris lebih banyak pada program penanganan bukan pencegahan. Pria yang akrab disapa Ikra ini juga mengatakan, M Idris harus memastikan tidak ada ledakan pasien covid dan program pemeriksaan masal di alun-alun berpotensi membuat korban covid menjadi lebih banyak.
Pada saat ini pemerintah Depok juga sudah bisa menganggarkan dana tanggap bencana Covid-19. Menurut Ikra, DPRD akan melakukan pemantauan ekstra ketat. “Anggaran 22 miliar itu sangat kecil, jika disalahgunakan tidak akan tepat sasaran, kita usulkan program pencegahan. Misal disudut pasar diberikan tempat cuci tangan, warga miskin tidak memiliki sabun dan yang lainnya bisa diberikan bantuan. Ini merupakan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk pencegahan ke depan,” katanya.
Ikra juga mengatakan bahwa Idris juga harus melakukan sosialisasi penanganan Covid-19. Namun dengan catatan, ”Sosialisasi covid-19 jangan digunakan sebagai ajang kampanye, itu amoral namanya. Sosialisasi pencegahan Covid-19 bisa dilakukan oleh para tokoh-tokoh Depok dari berbagai kalangan seperti artis, lawak seperti Ayu Ting ting, Malih, Ginanjar, Daus Mini, kalau sosialisasi dilakukan oleh Walikota Idris langsung males orang juga dengarnya,” kata dia.
Terpisah Anggota Tim Pengarah Tanggap Darurat Kota Depok yang juga Menjabat sebagai Sekda, dokter Hardiono mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya sekuat tenaga menjaga keselamatan dan kesehatan warga.
Upaya-upaya yang dilakukan tentunya sesuai anjuran pemerintah pusat dan mesti ditaati pemerintah dan warga Depok yang pada saat ini berjuang keras bersama melawan covid 19.
Melalui video berdurasi 1.33 menit Hardiono menyampaikan pesan positif kepada warga Depok. Menurut Hardiono bahwa virus Covid-19 merupakan penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya dengan menjaga prilaku hidup bersih dan sehat, berolah raga dan berdoa agar warga Depok bisa terhidar dari virus Covid-19.
Hardiono juga menyampaikan bahwa Sesuai imbauan Presiden, anjuran menteri kesehatan dan juru bicara covid 19 Ahmad Yurianto yang meminta warga hindari kerumunan untuk mencegah penyebaran corona. “Saya sangat mendukung hal tersebut dan meminta warga Depok agar patuh terhadap anjuran tersebut guna keselamatan bersama dan menekan positif corona di Depok,” katanya.
Selain itu, Hardiono juga mendukung Maklumat Kapolri Jendral Idham Azis Mak/2/ III/ 2020 yang akan menindak tegas pihak-pihak yang masih membuat acara yang melibatkan orang banyak. “Karena penyebaran corona dari orang ke orang sehingga langkah antisipasi dan tegas untuk melindungi rakyat perlu dilakukan,” ujarnya. (*)