Harian Sederhana, Depok – Ditengah hiruk pikuk Pemilu 2019, kasus anak penderita gizi buruk kembali membuat publik terenyuh. Kali ini, peristiwa itu ditemukan di Kota Depok.
Korbannya ialah Akhrima Thalita Ailah, bocah perempuan yang baru berusia 1 tahun. Karena kondisinya yang sangat memprihatinkan, ia pun kini terpaksa dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok.
Data yang berhasil dihimpun menyebutkan, kondisi Thalita terungkap setelah sejumlah kerabat atau tetangga prihatin dengan kondisinya yang kian memburuk. Bocah nahas yang tinggal di rumah tak layak huni, di kawasan RT 3/12, Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, itu ditemukan dalam kondisi terkulai lemah dengan bobot hanya sekira 5,9 kilogram.
Ika, salah satu warga yang melarikan Thalita ke RSUD mengaku, orangtua bocah malang itu berlatar belakang ekonomi rendah. “Kondisinya pas kami temukan sangat memprihatinkan. Orangtuanya kerja serabutan, miris,” katanya saat dikonfirmasi awak media pada Jumat (19/4/2019).
Sementara itu, Humas RSUD Kota Depok, Setya Hadi mengakui, Thalita sampai sampai saat ini masih menjalani perawatan khusus di ruang isolasi anak. “Iya benar, yang bersangkutan masuk sejak Selasa 16 April,” katanya.
Hadi menjelaskan, Thalita terpaksa ditempatkan di ruang isolasi anak karena selain mengalami malnutrisi, juga mengidap berbagai penyakit. “Jadi selain malnutrisi (gizi buruk) dia ada masalah di paru-paru dan beberapa penyakit penyerta lainnya, ya komplikasilah. Nah, malnutrisi itu kita bagi beberapa kategori, kalau AT ini masuk dalam kategori malnutrisi berat, karena dipengaruhi penyakit lainnya,” tuturnya.
Lebih lanjut Hadi mengatakan, AT saat ini masih dalam proses penanganan tim medis, diantaranya melibatkan dokter anak dan tim gizi. Terkait hal itu, Pemerintah Kota Depok memastikan bakal menanggung seluruh biaya pengobatan Thalita.
Melalui Dinas Kesehatan, Wali Kota Depok, Mohammad Idris bahkan menginstruksikan secara langsung pada jajaran medis RSUD untuk memberikan pelayanan maksimal pada Thalita.
“Saya ingin menyampaikan pesan pak wali kota untuk memberikan perhatian yang besar kepada balita asal Beji ini. Insya Allah selama perawatan, orangtuanya tidak perlu khawatir. Sebab, kami sudah menjamin menggunakan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Kota Depok selama rawat inap di RSUD Depok. Jadi tidak akan dipungut biaya,” kata Kepala Dinas Komunikasi Kota Depok, Sidik Mulyono, Sabtu (20/4/2019).
Lebih lanjut dirinya menegaskan, proses administrasi terhadap Thalita dijamin sepenuhnya oleh Pemkot Depok melalui pembiayaan jaminan miskin diluar kuota PBI atau jaminan kesehatan dengan mekanisme Bantuan Sosial (Bansos) yang bersumber dari APBD.
“Sampai saat ini Thalita masih diawasi oleh tim dokter anak dan ahli gizi. Kita doakan agar ananda segera sehat. Ini tentu menjadi salah satu perhatian kami,” kata Sidik.
Sementara itu, Direktur RSUD Depok, Asloe’ah Majdri menuturkan, saat ini pihaknya sudah memberikan perawatan terbaik untuk bocah malang tersebut dengan mengerahkan tim gizi dan dokter spesialis anak. “Pasien masuk ke RSUD Depok pada Selasa pagi, tanggal 16 April. Saat itu kondisinya sudah lemas. Namun setelah ditangani dengan intensif, balita ini mulai mau makan. Kami juga menjaga asupan nutrisi yang ia konsumsi,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, selain berat badan yang kurang yakni hanya sekira 5,9 kilo gram, balita itu juga memiliki penyakit penyerta seperti TB paru. Untuk itu, pengobatan penyakit ini juga dilakukan dengan intensif oleh tim dokter. “Mudah-mudahan setelah ditangani oleh kami kondisinya semakin membaik, dan kalau sudah membaik tentunya akan diperbolehkan untuk pulang,” katanya.
Terpisah, Ade Apriyanti, ibu bocah malang itu mengaku terharu dengan sikap Pemerintah Kota Depok yang begitu peduli terhadap Thalita. Ade juga menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam, khususnya pada Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
“Alhamdulillah banget, bisa mendapat bantuan dari pak wali. Karena saya dan suami yang hanya bekerja sebagai kuli bangunan sangat merasakan manfaatnya saat anak kami dirawat disini,” tuturnya.
Dirinya berharap, berat badan sang anak bisa berangsur naik. Agar anaknya tersebut bisa kembali aktif bermain di rumah. “Mudah-mudahan bisa cepat sembuh, dan bisa main lagi di rumah,” pungkas dia.