Harian Sederhana, Depok – Pemerintah Singapura telah memastikan bahwa seorang warga Nigeria yang masuk ke negara itu positif terkena virus cacar monyet atau monkeypox. Terkait hal itu, sejumlah pemerintah daerah pun melakukan langkah antisipasi mencegah virus monkeypox (cacar monyet). Salah satunya adalah Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
Melalui Dinas Kesehatan, Pemkot Depok pun ikut waspada agar jangan sampai ada masyarakatnya terjangkit virus menular dan berbahaya tersebut. Meskipun monkeypox hanya ada di sejumlah daerah saja.
“Kalau monkeyfox itu adanya di daerah-daerah tertentu saja. Kalau di kita tidak ada. Semoga sih tidak sampai ke Depok,” tutur Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Depok, Rani Martina kepada wartawan, kemarin.
Meskipun begitu, Rani mengatakan monkeypox bisa saja menyebar melalui orang yang membawa sakit dari luar ke dalam, seperti SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Monkeypox sendiri mulai timbul saat 14 hingga 21 hari sejak kali pertama terkena virusnya.
Gejala yang timbul di antaranya demam, sakit kepala hebat, limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening, sakit punggung, nyeri otot, kekurangan energi, serta ruam kulit yang muncul mulai dari wajah hingga ke tempat lain.
“Monkeypox ini mirip dengan cacar pada manusia, lebih ringan namun dapat berakibat fatal. Karena itu jika mengalami gejala tersebut harus segera berobat ke pelayanan kesehatan dasar untuk mendapatkan perawatan,” ujarnya.
Agar terhindar dari virus berbahaya ini, Dinkes Kota Depok pun meminta kepada masyarakat agar menerapkan gaya hidup sehat. Salah satunya adalah menjaga pola makan dan segera berobat ketika ada gejala.
“Kami menghimbau kepada masyarakat agar menjaga kondisi tubuh. Salah satunya adalah dengan menerapkan PHBS atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Kemudian memakan makanan yang bergizi dan seimbang. Terakhir, segera berobat bila ada gejala,” katanya.
Dikatakan Rani, selama ini Dinas Kesehatan rutin memberikan vaksin kepada warga untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit. Vaksinasi dasar itu antara lain vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin) untuk cegah tuberkulosis, DPT (difteri, pertusis, tetanus), vaksin polio, MR (measles and rubella), dan TT (tetanus). Akan tetapi, tidak ada vaksin untuk menghindari penyakit cacar monyet tersebut.
“Nah, di swasta dibuka, ada. Tapi dia bukan monkeypox ya, dia varicella. Tapi bentuknya mandiri. Jadi kita bayar,” katanya.
Meski kecil kemungkinan monkeypox masuk Depok, Rani tetap mengingatkan warga agar waspada. Supaya aman, katanya, hindari membawa anak-anak ke tempat keramaian.
“Kalau pun mau (bawa anak ke tempat umum), kita harus prepare. Imunisasi rutin udah lengkap belum, dia makannya baik enggak, dia tidak lagi flu. Selain itu pakai masker. Tapi kalau kita lihat anak kita lagi flu, pilek, srat srot, srat srot, lebih baik enggak dibawa,” tandasnya.
(*)