Harian Sederhana – Dalam rangka membangun kemandirian masjid dengan pola manajemen moderen, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Depok melakukan pelatihan manajemen masjid angkatan pertama 2018 Kota Depok di Gedung Balaikota, Minggu (09/09).
Ketua DMI Depok, KH. Naseri Muhammad menuturkan kegiatan ini bertujuan untuk membangun kemandirian masjid dengan pola manajemen moderen terkait idaroh (administatif), imaroh (meramaikan masjid) dan riayah (kepemimpinan).
“Masjid tidak hanya sebagai sarana menjalankan ibadah mahdoh saja. Tapi lebih pada bagaimana memberdayakan umat, simbiosis ekonomi dari masjid, sehingga umat merasa diayomi,” tuturnya.
Ia mengatakan dalam pengelolaan masjid diperlukan manajemen penataan secara modern. Dengan kata lain, imbuhnya, pengelolaan masjid diarahkan untuk lebih efektif dan efisien.
“Pengelolaan masjid secara digital adalah mempercepat tujuan tanpa mengurangi esensi dari proses tersebut. Salah satunya dengan menggunakan media digital. Melalui aplikasi digital masjid diharapkan pengelolaan masjid bisa berjalan dengan baik,” paparnya.
Ia menambahkan, saat ini sudah memasuki era digital dan IT sebagai Kebutuhan sehari-hari. Dirinya menilai, saat ini ada dikotomi dari generasi milineal terkait yang sering mengunjungi masjid.
“Kita ingin menjadikan masjid sebagai sarana rekreasi milineal. Menjadikan generasi sekarang senang di masjid, daripada di luar berprilaku negatif,” ungkapnya.
Sementara, Endang Wahyudin selaku Sekretaris DMI Kota Depok mengungkapkan bahwa salah satu tugas DMI adalah memberikan pemahaman pada DKM dalam memakmurkan masjid. Untuk itu, dalam pelatihan ini peserta mendapatkan materi diantaranya Manajemen Masjid, Aplikasi Digital Masjid, Peran DMI dalam Pemberdayaan Masjid.
“Kita berharap agar para pengurus DKM se-Depok bisa memahami dan menjalankan tugasnya dengan baik. Apalagi, antara Pemerintah, masyarakat dan pelaku usaha bisa bersinergi bersama,” singkatnya. (WS/HS/SG)