Harian Sederhana, Depok – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Hamzah berkomitmen akan tuntaskan janjinya saat kampanye Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.
Sejumlah janji yang disampaikannya saat kampanye adalah mengenai kepastian investasi, peningkatan ekonomi dan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan, mengentaskan kemiskinan dan infrastruktur yang dinilai masih banyak kekurangan.
Beberapa diantaranya menjadi skala prioritas, seperti halnya mengentaskan kemiskinan di Kota Depok. Salah satu yang menjadi catatan dia adalah janji Wali Kota Depok terhadap pengusaha kecil.
Sekretasi DPC Gerindra Kota Depok itu menyinggung sedikit soal program Wali Kota Depok perihal peningkatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui program seribu kios UMKM.
“Seribu UMKM itu sebetulnya kalau dijalankan tepat sasaran bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata Hamzah kepada Harian Sederhana.
Selain itu dia juga membahas soal keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sering tergusur. Hamzah menilai, perlu ada sentralisasi lokasi yang khusus bagi mereka.
“Saya sering kunjungan ke luar kota, disana banyak sentral industri kecil dan menengah. Jadi pedagang kecil itu ada wadah semacam pusat pemasaran produk lokal yang mereka ciptakan,” tutur dia.
Selanjutnya, politisi yang dipilih oleh 10.953 warga Kecamatan Cilodong-Tapos itu juga menyebutkan pemerintah bukan tidak memiliki anggaran. Namun, tidak adanya kemauan atau keinginan yang kuat untuk menciptakan hal tersebut.
Oleh sebab itu, lanjut Hamzah, dalam waktu lima tahun kedepan dirinya akan berusaha mendorong agar Kota Depok memiliki tempat semacam sentra bisnis yang dikhususkan bagi para pengusaha kecil yang ada.
“Nanti kita akan tekan adanya sentral bisnis di satu titik, jadi semacam wadah berkumpulnya pelaku UMKM lokal. Disana bisa untuk menjual aneka macam produk yang dihasilkan,” tutur Hamzah.
Itu juga, sambung dia, bisa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah.
“Bisa juga menjadi pusat wisata seperti kuliner, kerajinan dan lainnya kan,” pungkasnya. (*)