Harian Sederhana, Margonda – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) terus menggulirkan program Sekolah Pra Nikah (SPN) untuk para generasi muda sebagai upaya membantu dalam memahami konsep pernikahan.
Kepala DPAPMK Kota Depok, Nessi Anissa Handari mengutarakan program SPN bertujuan untuk mewujudkan generasi berencana untuk menghindari seks pra nikah, menghindari pernikahan dini, memahami dan menerapkan delapan fungsi keluarga.
Membekali remaja dengan kecakapan hidup, membantu penyiapan kehidupanan berkelanjutan dan terencana bagi remaja dalam menempuh jenjang pendidikan, berkarir dan menikah sesuai kesehatan reproduksi.
“Program yang dilaunching pada 4 Desember 2018 ini sudah digulirkan sebanyak tiga kali. Pesertanya adalah para generasi muda dari seluruh kecamatan se-Kota Depok,” ungkap Nessi di sela pelaksanaan SPN di aula BJB, Jalan Raya Margonda, Selasa (9/7/2019).
Ketua TP PKK Kota Depok, Elly Farida selaku narasumber menyampaikan bahwa pernikahan adalah proses panjang dalam kehidupan, sehingga untuk masuk jenjang ini seseorang harus melakukan persiapan dengan sebaik-baiknya.
“SPN terus digaungkan dan ini satu-satunya di Indonesia. Pemkot Depok memberikan perhatian serius pada pernikahan karena pernikahan butuh perjuangan, fisik, mental, hingga knowledge,” ujar Bunda Elly, sapaan akrabnya.
Program SPN, katanya lagi, sejalan dengan visi Kota Depok, yakni unggul. Maksudnya, melalui pernikahan diharapkan peserta dapat mempersiapkan rumah tangga yang baik, generasi atau sumber daya manusia yang berkualitas.
SPN juga diharapkan dapat menekan angka perceraian yang cukup tinggi di Kota Depok. Pada tahun 2018, tercatat sekitar 3.000 kasus perceraian terjadi.
“Untuk pernikahan yang langgeng diharapkan dengan niat awal karena Allah SWT, paham tentang konsep menikah, memiliki ilmu. dan punya persiapan lebih ekstra,” tandasnya.
(*)