Harian Sederhana, Depok – Kurang dari 24 jam, Satuan Reskrim Polresta Depok akhirnya berhasil meringkus pelaku pembunuhan sadis yang menewaskan seorang pedagang ayam yang jasadnya ditemukan di kebun kosong, kawasan Grogol, Depok. Pelaku dibekuk di tempat persembunyiannya di kawasan Cipedak, Jakarta Selatan pada Kamis 29 Agustus 2019.
Kapolresta Depok, AKBP Azis Andriansyah mengungkapkan, pelaku, Andi Mardiansyah (22) ternyata adalah rekan kerja Asbulloh (korban). “Pelaku ditangkap di Cipedak, Jakarta Selatan sempat bersembunyi beberapa saat. Dia (pelaku) seorang pedagang potong ayam juga, kawan dan ada niatan melakukan tindak pidana,” katanya.
Modus pelaku, jelas Azis, dilakukan secara terencana. “Pelaku nyari waktu yang tepat mengajak korban keluar rumah. Kemudian korban dibunuh dan diambil barangnya,” imbuhnya.
Setelah menghabisi nyawa korban dan membuangnya di area kebun pisang di kawasan Grogol pelaku sempat berusaha menghilangkan barang bukti, Rabu 28 Agustus 2019.
“Motor (korban) sempat dibawa kabur sekitar lima kilometer dan dibuang di Kali Krukut agar tidak tercium jejaknya,” tuturnya.
Penetapan pelaku, tambah Azis, diawali dengan adanya informasi pembunuhan tersebut. Korban (Asbulloh) tewas dengan luka leher digorok, luka tusuk pada bagian dada, hingga memar sekujur tubuh dan wajah.
“Dari hasil autopsi korban tim menemukan petunjuk kemudian disisir info sekitar TKP ternyata tak jauh dari lokasi pernah mampir seseorang yang berlumuran darah di sebuah warung katanya dia dibegal setelah didalami itu ternyata itu adalah pelaku,” katanya.
Kepala Satuan Reskrim Polresta Depok, Komisaris Deddy Kurniawan mengungkapkan antara tersangka dan korban saling mengenal. Keduanya bekerja di tempat yang sama di pemotongan ayam. Saat peristiwa pembuhan itu terjadi rupanya korban sedang membawa uang setoran.
“Motifnya ingin menguasai barang korban. Tersangka mengaku terlilit hutang dan sedang dikejar-kejar oleh rentenir. Nah saat itu kebetulan korban lagi bawa uang setoran, uang itulah yang dibawa kabur tersangka,” kata Deddy.
Pada penyidik Andi mengaku terlilit hutang Rp 4 juta. Ide pembunuhan dan perampokan itu pun muncul karena tersangka tahu betul korban sedang membawa uang setoran.
“Saat ini kami masih mengembangkan kasus ini, termasuk memastikan berapa jumlah uang yang dirampas tersangka dari korban,” ucapnya.
Deddy menambahkan, usai menghabisi nyawa korbannya, pelaku sempat membuang handphone dan motor korban ke Kali Krukut, Depok.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya, Andi terancam dengan jeratan Pasal 365 tentang Perampokan dan Pasal 338 tentang Pembunuhan Berencana. Kasusnya ditangani Polresta Depok.
Andi Mardiansyah, tersangka pembunuhan disertai perampokan sadis yang menewaskan Asbulloh, pedagang ayam di Depok ternyata sempat membuat skenario yang menyedihkan sebelum akhirnya ditangkap polisi.
Hal itu diungkapkan oleh sejumlah saksi yang sempat bertemu dan bahkan menolong Andi (tersangka) pada Rabu (28/08) dini hari. Kejadian itu bermula ketika para saksi, yakni Nurman dan Ade Muhamad Bahtiar pemilik warung kopi di kawasan Jalan Krukut, Kecamatan Limo Depok didatangi Andi sekira pukul 22:30 WIB, Selasa 27 Agustus 2019.
Pada keduanya, Andi mengaku bahwa dirinya baru saja menjadi korban begal di kawasan Grogol, dan terpaksa berjalan kaki hingga ke warung tersebut.
Andi dan Ade sempat dibuat iba lantaran Andi terlihat terluka dan kaos yang dikenakannya berlumuran darah.
“Pas datang badannya bergetar kaya orang ketakutan, kaosnya darah semua. Masih kaya orang linglung begitu dia,” kata Nurman saat ditemui awak media pada Kamis 29 Agustus 2019
Melihat kondisi Andi, keduanya pun sempat tertipu. Bahkan, para saksi sempat memeriksa hingga mengobati luka yang ada pada pemuda 22 tahun tersebut. “Kepalanya bocor, lehernya baret gitu, terus telapak tangan kirinya sobek cukup dalam. Saya kasih alkohol obat. Ya pas itu kita kasihan, enggak tega,” ujarnya.
Tak hanya itu, para saksi juga sempat memberikan air mineral dan teh hangat. “Ya namanya manusia lihat orang kondisi begitu masa enggak ditolongin, apalagi dia ngakunya kan korban begal,” tuturnya.
Setelah sudah mulai terlihat sedikit tenang, Andi pun mulai menceritakan kebohongannya pada para saksi. Ia mengaku, dibegal oleh enam orang yang mengendarai dua motor dan masing-masing bonceng tiga. “Ngakunya kepalanya dipukul sampai bocor dan terjatuh dari motor, terus nahan pisau sampai tangan kirinya sobek,” jelas Ade.
Setelah mendengar cerita itu, para saksi kemudian menyarankan agar kasus ini dilaporkan ke polisi. Namun, hal itu batal dilakukan karena Andi mengaku tidak mengingat ciri-ciri pelaku yang membegalnya. Prihatin dengan kondisi Andi, saksi bahkan sempat memberikan pakaian ganti dan uang.
“Akhirnya kami sepakat untuk memulangkan pelaku, saya pesan ojek online. Tarifnya Rp 10 ribu tapi dia saya kasih Rp 15 ribu,” ucapnya.
Keesokan harinya, Nurman mendapat kabar bahwa ditemukan satu unit motor Suzuki Smash di dalam aliran Kali Krukut dekat warung kopinya, Rabu 28 Agustus 2019. Firasat Nurman langsung mengarah pada Andi, pemuda yang mengaku sebagai korban begal dan sempat singgah di warung kopinya.
“Firasat saya ini motor pasti ada sangkut pautnya sama bocah yang semalam ngaku dibegal,” ujar Nurman.
Kejanggalan para saksi pun semakin menjadi lantaran sore harinya sejumlah polisi datang dan menanyakan tentang orang mencurigakan dari peristiwa penemuan motor tersebut.
Dari situlah mereka baru menyadari jika pemuda yang sempat ditolongnya itu ternyata berkaitan dengan kasus penemuan mayat seorang pria kebun pisang di kawasan Grogol.
“Gak nyangka sama sekali, kaget sejadi-jadinya. Soalnya kita lihat orangnya polos banget. Enggak nyangka ternyata dia pembunuhnya,” tandasnya. (*)