Menu

Mode Gelap
Perjuangan Nanu Membangun Bisnis Advertising Mulai Bisnis WO dari Nol, Kini Teh Yani Kantongi Omset Ratusan Juta Per Bulan

Bogor

Dua Kecamatan di Kota Bogor Dominasi Pengidap HIV/Aids

badge-check


					Dua Kecamatan di Kota Bogor Dominasi Pengidap HIV/Aids. Perbesar

Dua Kecamatan di Kota Bogor Dominasi Pengidap HIV/Aids.

Harian Sederhana, Bogor – Peran lembaga serta berbagai komunitas membantu pemerintah dalam menekan angka pengidap atau penyebaran virus HIV/Aids telah menunjukan hasil cukup bailk. Di Kota Bogor, setiap tahun jumlah pengidap HIV/Aids mengalami penurunan cukup signipikan.

Seperti data yang di tunjukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor dalam kegiatan Pelatihan Media dan CSO yang mengusung tema “Pemberitaan Media yang Positif bagi ODHA” yang digelar Indonesia AIDS Coalition di Hotel Grend Asana Pangrango, Senin (15/7/2019).

Merujuk data tersebut, angka penurunan yang signifikan terjadi seperti hasil pemeriksaan dua tahun terakhir yakni tahun 2018 dan 2019.

Pemeriksaan yang dilakukan Dinas Kesehatan pada tahun 2018 sebanyak  22.650 orang, dari jumlah tersebut hasilnya 446 positif HIV dan 251 orang positif Aids.

Sementara untuk tahun 2019, pemeriksaan yang dilakukan pada semester pertama dari Januari hingga Juni sebanyak  12.437. Dari jumlah tersebut 195 positif HIV dan 7 dinyatakan positif Aids.

Kasi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Surveilance (P3MS) Dinas Kesehatan Wahyu Pito Supeni mengatakan bahwa data itu komulatif penemuan hasil pemeriksaan dilapangan tentang penderita HIV/Aids.

Jika dari hasil pemeriksaan sudah ditemukan jumlahnya, berapa yang positif HIV dan berapa yang positif Aids maka selanjutnya akan dilakukan screening.

“Dari hasil pemeriksaan tahu 2018 yang positif sudah kita screening. Untuk tahun 2019 dari Januari sampai Mei 2019 ada 6 positif HIP dan 4 sudah diobati,” kata Peni sapaan akrabnya.

Menurutnya, jumlah yang ditemukan positif penderita HIV/Aids tersebar di enam kecamatan, dari enam kecamatan yang ada di Kota Bogor, Kecamatan Bogor Tengah dan Timur mendominasi.

Seperti data VCT/PHC dan HIP positif per kecamatan yang datang berkunjung dan melakukan pemeriksaan di Puskesmas tahun 2018 sebanyak 36 orang.

Untuk di Kecamatan Bogor Barat dari 3.403 orang yang datang dan melakukan pemeriksaan di puskesmas yang positif sebanyak 35, sementara di Bogor Tengah dari 2.698 yang diperiksa dinyatakan positif sebabyak 27 orang.

Sedangkan di Kecamatan Bogor Timur dari jumlah 2.604 orang yang dinyatakan positif HIV sebanyak 38, untuk Bogor selatan dari 3.046 yang positif sebanyak 13 orang.

Untuk dua kecamatan lainnya, yakni di Kecamatan Tanah Sareal dari 5.376 yang diperiksa yang dinyatakan positif sebanyak 17 orang dan Kecamatan Bogor Utara dari 3.322 yang diperiksa hanya 5 orang yang dinyatakan positif HIV.

Diakuinya, Pemerintah Kota Bogor menargetkan 3 zero hingga tahun 2030. Targetnya kata dia, kedepan tidak ada lagi menambah yang positif HIV. “Biarkan yang lama saja kita obati. Kita boleh melakukan pemeriksaan 10, 20, 30 sampai 50 ribu, tapi jangan sampai ada yang positif,” ujarnya.

Kedua lanjut perempuan berhijab itu, tidak boleh yang mati karena Aids, kecuali memang sudah tua. “Jadi kita upayakan terus,” tambahnya.

Masih kata dia, selain itu ke depan juga harus memecahkan mitos kalau aids ini adalah penyakit mematikan dan merupakan aib sehingga dijauhin keluarga teman dan siapapaun.

“Karena sekarang aids sudah ada obatnya dengan ARV (antiretroviral-red), jadi yang sudah di obati dengan ARV maka didarahnya sudah tidak ada virusnya jadi tidak lagi mungkin menularkan virus,” pungkasnya.

(*)

 

 

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Angka Kehamilan di Bogor Tinggi Saat Pandemi Covid-19

4 Juni 2020 - 02:56 WIB

Beras Bansos di Gunung Putri Kurang Berkualitas

3 Juni 2020 - 22:40 WIB

Jalur Puncak Berlapis Sekat TNI, Polisi dan Dishub

3 Juni 2020 - 22:34 WIB

Empat Ribuan Calon Jemaah Haji Batal Berangkat

3 Juni 2020 - 22:28 WIB

Pasien Covid-19 Asal Ciseeng Akhirnya Dirawat di RSUD

3 Juni 2020 - 22:25 WIB

Trending di Bogor