Harian Sederhana, Tangsel– Festival dan Lomba Seni Siswa (FLS2N) jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tingkat Nasional Tahun 2019, resmi dimulai di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Senin (16/9/2019).
Kegiatan FLS2N ke-16 yang berlangsung mulai 16 hingga 21 September 2019 ini diikuti 476 siswa dari 34 provinsi di Indonesia dan dibuka oleh Direktur Pembinaan SMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Poppy Dewi Puspitawati di Hotel Atria, Jalan Boulevard Gading Serpong.
Para siswa berprestasi dari provinsinya masing-masing itu akan mengikuti lima kategori mata lomba. Yakni, menyanyi solo, gitar duet, desain poster, festival kreativitas tari, dan festival kreativitas musik tradisional.
Adapun dewan juri pada ajang ini terdiri dari seniman, praktisi seni budaya, musikus, pencipta lagu, koreografer, desain grafis, pengamat seni, budayawan, dan pegiat seni kreatif.
Sedangkan pelaksanaan FLS2N SMP terbagi di tiga tempat, yaitu untuk lomba menyanyi solo dan gitar duet digelar di Hotel Yasmin, festival musik dan tari tradisional (Hotel Atria) serta desain grafis (Sekolah Terpadu Pahoa, Karawaci).
Kasubdit Peserta Didik Kemendikbud sekaligus Ketua Panitia FLS2N Jenjang SD, Mega Apsari menuturkan, ajang FLS2N bertujuan menggali serta menghargai seni dan budaya Indonesia.
Selain itu, untuk menanamkan dan memberikan apresiasi seni dan budaya, khususnya warisan budaya Indonesia.
“Kegiatan ini juga bisa mengembangkan kreativitas siswa agar mampu berwawasan global dan menjadi sarana pelestarian seni budaya di Indonesia untuk dunia pariwisata,” tuturnya.
Ia berharap, FLS2N mampu menghasilkan suasana kompetitif yang sehat antarsiswa, mengembangkan pendidikan karakter melalui kreativitas dan terwujudnya keakraban antarsiswa sebagai cerminan persatuan dan kesatuan, sesuai tema FLS2N tahun ini, yakni “Seni Menyatukan Keberagaman”.
Sementara itu, Direktur PSMP Kemendikbud, Poppy Dewi Puspitawati mengatakan, FLS2N harus dimanfaatkan sebagai ajang menunjukkan kemampuan siswa di bidang seni agar mampu mengasah kemampuannya lebih dalam.
Ia pun meyakini, seluruh siswa di Indonesia memiliki minat dan bakat berbeda yang harus dikembangkan bersama.
“Ada yang berprestasi di bidang literasi, ahli sains dan matematika, IPS ataupun bidang studi lainnya. Di manapun, kalau memiliki ketekunan, kegigihan, dan keinginan untuk berprestasi, kesempatan buat maju itu ada,” ujarnya.
Menurutnya, seni adalah implementasi dari pendidikan karakter sehingga diharapkan siswa mampu mengasah jiwa nasionalisme melalui keberagaman seni yang dimiliki Ibu Pertiwi. “Di dalam seni ada harmonisasi, olah pikir, olah rasa, dan olahraga. Mudah-mudahan, ini bisa mengembangkan karakter positif siswa,” harapnya.
Ia pun mengimbau seluruh peserta agar mampu menciptakan kompetisi yang sehat dengan mengutamakan integritas dan kejujuran. “Walaupun nanti Adik-adik tidak menjadi juara di sini, tetaplah berkreativitas dan tunjukan sesuatu yang membanggakan,” imbaunya.
Sebagai pelaksana acara, Kemendikbud telah berinovasi dalam gelaran FLS2N tahun ini. Poppy menyatakan, inovasi tersebut dilakukan pada bidang desain grafis, dari yang sebelumnya manual menjadi berbasis digital. Hal itu dilakukan guna menyesuaikan perkembangan zaman.
“Kita akan terus-menerus meningkatkan pelaksanaan FLS2N ini,” tutupnya. (*)