Harian Sederhana, Depok – Wali Kota Depok, Mohammad Idris masih enggan memikirkan terlalu jauh perihal pencalonan dirinya dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok 2020. Pasalnya, ia mengaku masih banyak hal penting yang masih menjadi beban serta perlu penyelesaian.
Orang nomor satu di Kota Depok ini mengatakan, permasalahan yang dimaksud tersebut antara lain penyerapan anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) Depok yang diakuinya masih jauh dari target. Dengan kata lain masih tidak sesuai sasaran.
“Jadi memang, terus terang masih dibawah target harapan,” tutur Wali Kota, Rabu (04/09).
Menurut dia, pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah 80 persen, sedangkan serapan anggaran yang ditargetkan adalah 85 persen. “Ini yang sedang saya pikirkan dan dikejar,” bebernya.
Idris menerangkan, artinya dia harus bekerja keras semaksimal mungkin untuk pencapaian serapan anggaran tersebut. Fokus rancangan perubahan dalam Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau RAPBD juga tengah digodok untuk tahun depan.
“Di tahun 2020 nanti, saya akan kerja keras perencanaan sudah tinggal perubahannya. Masa jabatan saya sampai 2021 dan itu harapan akhir bisa menyelesaikan janji kampanye,” terangnya.
Sementara itu, Idris menyatakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat juga belum bisa terserap melihat Peraturan Menteri PUPR yang terlambat perihal pelelangan proyek di Dinas PUPR.
“Permen PUPR itu keluar pada bulan Maret tahun ini, sedangkan pada 21 Juli harus ada perjanjian MoU dengan kontraktor. Jadi dipastikan DAK tidak terserap,” terangnya.
Namun, untuk Dana Alokasi Umum atau anggaran pribadi Kota Depok masih terserap meski masih kurang dari 50 persen atau sekitar kurang lebih 32 persen. Dirinya akan terus berupaya untuk memaksimalkan seluruh dana yang ada untuk kesejahteraan dan kemajuan Kota Depok.
“Maka, saya belum sempat memikirkan soal itu (mencari partai untuk nyalon),” pungkasnya.
Belakangan ini nama Mohammad Idris digadang-gadang maju kembali dalam Pilkada Depok 2020. Mohammad Idris selaku Wali Kota Depok saat ini dinilai memiliki kans kuat untuk tampil dan memenangkan ajang pemilihan orang nomor satu dan pendampingnya di Kota Depok.
Penilaian ini disampaikan oleh Ketua Majelis Pertimbangan Partai MPC Kota Depok, Rudi Kadarisman. Dirinya menilai sosok Mohammad Idris masih sangat layak untuk memimpin Kota Depok pada periode 2021-2026.
“Ya kalau soal mengusung, kali ini memang masih Idris yang berpeluang besar untuk jadi Wali Kota Depok dan Demokrat masih akan mengusung Pak Idris,” ujar Rudi Kadarisman yang juga menjabat Ketua Bidang Keamanan Internal Partai (KIP) DPP Partai Demokrat.
Menurutnya, peluangnya Mohammad Idris untuk memimpin masih sangat besar. Untuk itu pihak Partai Demokrat tidak akan tanggung-tanggung dalam memberikan dukungan.
“Pak Idris juga mengerti kalau dukungan dari Partai Demokrat itu tidak pernah tanggung-tanggung. Kalau kita memiliki pandangan yang sama, kami siap untuk berjuang bersama,” tambah Rudi.
Meski yakin jika Mohammad Idris akan memenangkan Pilkada, Partai Demokrat tetap akan berjuang untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami yakin Pak Idris bakal menang, tapi kita mesti mengantisipasi juga hal-hal yang tak diinginkan itu,” jelasnya.
Diutarakannya, Partai Demokrat di tingkat pusat terus mengkaji masukan dari DPC dan DPD. Partai Demokrat juga akan mempertimbangkan andai kata perlu melakukan lobi-lobi dan komunikasi secara intens.
“Politik itu lobi dan kompromi, bahkan PKS telah melakukan kunjungan ke Partai Demokrat. Partai Demokrat tahu kalau Pak Idris sangat mengerti ini, dimana hubungan baik dan emosional merupakan hal yang sangat penting,” tandasnya. (*)