Harian Sederhana, Cibinong – Memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2019, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) gelar diskusi pencegahan edaran narkotika.
Targetnya adalah menyasar kaula muda atau hits disebut kaum milenial agar terhindar dari bahaya penyalah gunaan narkotika dalam tema “Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap nNarkoba (P4GN) kepada Milenial Sehat Tanpa Narkoba Menuju Indonesia Emas”.
Kepala BNNK Bogor, Nugraha Setya Budhi dalam sambutannya menyebut Kabupaten Bogor ada di posisi ke sepuluh dalam sikap kurang tanggap perihal bahayanya narkoba. Posisi itu, Budhi mengatakan adalah hasil dari survei indikator yang dilakukan oleh lembaga yang berasal dari Universitas Padjadjaran atau Unpad.
“Sebetulnya data itu juga gak 100 persen, karena mereka melakukan survei tidak ke semua desa dan hanya beberapa saja,” ungkap Budhi memberikan keterangan di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Rabu (17/7/2019).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanuddin sebut bahaya narkoba bukan hanya untuk kesehatan, tapi juga sangat berdampak buruk bagi kehidupan dalam sosial dan menghambat kemajuan bangsa terutama generasi muda.
Sekda pun mengatakan, angka penggunaan narkoba di Kabupaten Bogor akan terus naik jika semua elemen tinggal diam dan tidak tanggap terhadap perang melawan narkoba.
“Untuk itu Pemkab Bogor bekerja sama dengan BNNK Bogor menggelar diskusi ini, semoga akan menyadarkan kita semua dari bahaya narkoba, khususnya bagi orang tua,” papar Burhan.
Hasil dari kajian dan informasi yang dihimpun olehnya, Sekda memaparkan bahwa kawasan Asia memang sudah menjadi wilayah peredaran narkoba khususnya Indonesia dan itu jauh terbalik dari benua-benua yang maju pesat, seperti Amerika dan Eropa.
Untuk itu Sekda menghimbau, khususnya untuk generasi muda agar tidak terlibat narkoba karena jika sudah terlibat maka lost generation tidak akan terhindarkan.
“Saya nitip ke adik-adik, jangan sampai terjerumus dalam bahaya narkoba. Kalian adalah generasi penerus, jika kalian terjerambab maka habis lah sudah generasi emas kita,” tandas Burhan.
Kepala Satuan (Kasat) Narkoba Polisi Resort Kabupaten (Polres) Bogor, Ajun Komisaris Polisi Andri Alam menyebut angka survei yang dirilis atau dikeluarkan oleh berbagai pihak lembaga dalam mengindikasi angka presentasi penggunaan atau peredaran narkoba, adalah bukti atau menunjukan bahwa aparat penindak hukum terus bergerak dalam pengungkapan kasus atau penggagalan penyelundupan narkoba.
“Semakin banyak kasus kita ungkap, maka akan semakin banyak juga yang tahu berapa banyaknya penggunaan atau penyebaran narkoba itu sendiri dan ini bukti kami selalu melakukan pengawasan dan pemberantasan,” tutur AKP. Andri.
Bahaya narkoba yang sudah sangat banyak diungkap kasusnya itu, lanjut AKP. Andri, tidak lepas dari kinerja satuannya yang apik dalam pengawasan dan quick respon jika ada pelaporan dari masyarakat.
Dia pun mengajak kepada seluruh warga untuk berperan aktif dalam memberantas Narkoba, minimal ada 10 orang warga binaan di setiap Kecamatan untuk menghimbau dan mengedukasi masyarakat terhadap bahayanya narkoba.
“Langsung aja laporkan, pasti langsung kita tindak lanjuti dan akan memperketat pengawasan, terlebih jika ada transaksi yang dilakukan,” pungkasnya.
(*)