Harian Sederhana, Bogor – Sebelas orang pelajar yang diketahui berasal dari tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Bogor, harus diamankan oleh pihak kepolisian Satuan Bhayangkara atau Sabhara Markas Polisi Resort (Mapolres) Bogor di hari pertama mereka masuk sekolah.
Mereka diciduk Sabhara Polres Bogor karena diduga hendak melakukan aksi tawuran, meski dugaan itu dibantah oleh para siswa tersebut dengan dalih sedang memberikan orientasi kepada siswa baru.
Para pelajar tersebut diamankan oleh Shabara Polres Bogor, sekitar pukul 14.00 WIB di lampu merah simpang Sentul. Sebelum digelandang ke Mapolres Bogor, para pelajar tersebut disuruh berjalan kaki dengan telanjang dada di jalan menuju Stadion Pakansari.
“Tidak ada tawuran, kami ini hendak pulang sekalian mengorientasi junior untuk menaiki atap bus,” ujar salah seorang pelajar tersebut, Senin (15/7/2019).
Setelah mereka berjalan kaki dengan telanjang dada, barulah dijemput oleh mobil kendaraan dinas dari Shabara dan membawa para pelajar tersebut ke Mapolres Bogor di Cibinong untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, pendataan dan pembinaan.
Kepala Satuan (Kasat) Sabhara Polres Bogor, AKP. Anton Indra Gunawan, mengatakan, kesebelas siswa tersebut berasal dari tiga SMK berbeda, diantaranya enam orang siswa berasal dari SMK Karya Nugraha, 4 orang siswa dari SMK Bina Warga atau BW dan seorang siswa berasal dari SMK Mekanik Bogor.
“Tidak ada barang bukti alias BB sejata tajam dari mereka,” ujar AKP. Anton, saat dihubungi via seluler.
Karena jauh dari dugaan tawuran dengan tidak adanya barang bukti senjata tajam yang biasa digunakan oleh para pelajar untuk tawuran, AKP. Anton menyebut, kesebelas pelajar yang diamankan jajaran Sabhara Polres Bogor itu, hanya dilakukan pendataan dan pembinaan lebih lanjut di Mapolres Bogor dan segera dipulangkan ke orang tua (ortu)-nya masing-masing.
“Kita panggil orang tuanya, untuk menjemput,” pungkas AKP. Anton.
(*)